Siasati Pohon Buah Naga, Petani Ini Pasang Ratusan Lampu Di Kebunnya, Lihat Hasilnya

foto outboundijogja.com

Petani di Banyuwangi temukan inovasi baru agar produktivitas buah naga meningkat. Mereka memasang ratusan lampu sebagai pengganti sinar matahari di malam hari.

Lampu-lampu tersebut dipasang tepat di atas pohon buah naga. Tujuannya untuk menggantikan proses fotosintesis panas matahari yang biasanya berlangsung di siang hari. Cara ini dapat menjaga tanaman buah naga agar terus berbunga dan berbuah meski di luar musim.

Cara ini ditekuni oleh salah satu petani buah naga yaitu Muksin, warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.

Foto Kebun buah naga dibawah sinar lampu

"Kalau pas musim berbuah, muncul bunga mulai bulan Oktober-April. Di luar itu gak musim. Kalau gak dikasih lampu ya tidak buah," ujar Muksin. Seperti dikutip dari laman otonomi.co.id

Muksin yang memiliki kebun buah naga seluas 3 hektare tersebut kini sudah memasang lampu di sepertiga area kebunnya. "Kalau dikasih lampu begini memang tidak kenal musim," lanjutnya.

Untuk menerangi pohon-pohonnya tersebut Muksin menggunakan bohlam lampu kuning berdaya 15-25 watt. "Untuk instalasi listriknya keseluruhan habis Rp185 juta. Ini pakai 11 tiang. Per malamnya pulsa listrik habis Rp600 ribu," ungkap Muksin.

Diakuinya, dalam sebulan ia mampu memanen buah naga 6-9 ton. Di saat musim panen normal (tanpa lampu) harga jual buah naganya hanya Rp5 ribu. Sedangkan, di luar musim ia menaikan harga jual buah naganya mencapai Rp35 ribu. Alasan harga lebih mahal di luar musim itulah yang dicari petani. Sehingga rela mengeluarkan ongkos untuk pemasangan bohlam lampu.

"Tapi, karakter buah naga sekali banyak bunga ya sudah, selanjutnya akan sedikit. Jadi terang lampu harus diatur, semakin terang maka semakin banyak bunga," jelas Muksin.

Proses perawatan tanaman pun harus dilakukan semaksimal mungkin agar dapat terus berproduksi. Selain itu, dibutuhkan juga bantuan proses perkawinan bunganya untuk menghasilkan buah yang sempurna dan nikmat dimakan.