Karena Ditinggal Istri, Pria Ini Gantung Diri
Gegara ditinggal istri ke Jaya Pura, Haji Serang (51) warga Dusun Bilaya Desa Nirannuang Kecamatan Bontomarannu Gowa nekat mengakhiri hidupnya. Pria yang berumur setengah abad tersebut mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya, Jumat 26 Agustus sekira pukul 18.30 wita.
Pria yang dikenal sebagai seorang tukang sensong tersebut ditemukan pertama kali oleh anaknya sendiri, Randi (16). Menrut Randi, ia menemukan ayahnya sudah dalam keadaan tidak bernyawa saat ia pulang dari rumah temannya.
“Abis Maghrib saya pulang kerumah tapi pintu rumah terkunci jadi saya mengintip lewat pintu dan melihat bapak saya tergantung (tali nilon sepanjang 5 meter). Saya langsung minta tolong sama tetangga,” kata Randi anak laki-laki korban.
Mendengar teriakan Randi, tetangga korban, Dg Nompo langsung menemui randi dan menanyakan apa yang terjadi. Selanjutnya, mereka masuk kedalam rumah melalui jendela lalu menurunkan almarhum dibantuy Lili yang juga tetangga korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari tetangga korban. Diketahui bahwa selama ditinggal pergi oleh istrinya, korban hanya hidup berdua dengan anaknya, Randi. Korban juga diketahui tidak memiliki penyakit ataupun gangguan jiwa semasa hidup.
Hanya saja, korban diketahui memiliki permasalahan keluarga dengan istrinya, di mana saat ini istri korban berada di Papua. Sebelum melakukan aksi nekat tersebut, korban sempat minum teh di kios depan pos rindam VII/wirabuana dan mengatakan kepada pemilik warung bahwa almarhum sudah terakhir untuk minum teh di kios tersebut. Karena kematian korban dianggap murni bunuh diri sehingga keluarga sepakat untuk tidak dilakukan autopsi.
Selain itu, sebelum mengakhiri hidupnya, korban sejak pagi kemarin terlihat sibuk menyelesaikan semua utang-utangnya kepada keluarganya. Meminta pamit dan sering mengucapkan “lebih baik bunuh diri dari pada menanggung malu”. Selanjutnya, korban disemayamkan di Desa Malakaji oleh keluarganya.
Paur Humas Polres Gowa, Ipda Abd Wahab membenarkan hal tersebut. “Korban menggantung dirinya dengan cara mengikatkan tali ke kayu penyangga rumahnya kemudian naik ke kursi dan menjatuhkan kursi. Sehingga almarhum tergantung dengan jarak kurang lebih 50 cm dari lantai rumah,” katanya.
Menurutnya, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, tim medis dari Puskesmas Bontomarannu melakukan pemeriksaan luar. Namun, tidak ditemukan adanya tanda-anda kekerasaan dari korban. “Hanya ditemukan bekas memar akibat lilitan tali di sekitar leher korban dan ditemukan juga cairan mani di celana yang dipakai korban,” tutupnya.
No comments
Post a Comment