• Breaking News

    Penolakan Proyek PDAM Tapango Menjadi Harga Mati Bagi Masyarakat


    Tapango - " Bukan Bertani namanya jika harus dipisahkan dari air, bertani adalah piring bagi masyarakat tani, jika piring itu pecah tentunya petani harus mencari piring baru lalu bagaiman mau mencari piring yang baru jika bertani sudah menjadi pilihan satu-satunya untuk hidup ". Asw 25 nov 2015.

    Sangat disayangkan memang jika pemerintah Kab Polewali Mandar bersikeras melanjutkan proyek pembangunan PDAM di kecamatan Tapango. 

    Sebagai pemerintah tentunya harus betul betul bisa memahami mudarat yang ditimbulkan atas pembangunan tersebut. tidak terfokus pada kerugian materi saja, namun bisa dipastikan akan berimbas pada beberapa kerugian baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat jika proyek ini ngotot untuk tetap dilanjutkan.

    jika kita mengacu pada undang undang yang berlaku tentunya sangat jelas bahwa masyarakat setempat memang harus berjuang dengan sepenuh upaya untuk mempertahankan hak mereka.

    " bahwa dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumber daya air wajib dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras "
    Nah ketika pemerintah tidak memperhatikan keadaan diatas tentunya pencapaian ekonomi yang selaras mustahil untuk bisa dicapai. lingkungan hidup akan berubah menjadi mati dan fungsi sosial menjadi out.

    " Sangat tidak lucu jika pemerintah ingin memberikan kehidupan (air) pada masyarakat yang jauh dari sumbernya lalu membiarkan mati (kering) masyarakat yang memiliki atau dekat dengan sumberrnya ( Air ). kan tidak selaras, kata salah seorang anggota pemerhati petani Polman" .

    Sebagai pemerintah yang bijak tentunya harus punya solusi ketika pembangunan yang dicanangkan terkait dengan kehidupan masyarakat umum.

    Lagi pula belum tentu juga pengguna PDAM yang akan dibangun tersebut akan lebih banyak dari pada masyarakat yang ada di Tapango dan sekitarnya. Atau mungkin karena dengan kalkulasi pembangunan PDAM tersebut akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap Daerah daripada pajak masyarakat (petani sawah) Tapango sehingga proyek PDAM ini tetap mesti dijalankan. 

    Untuk pemerintah yang kami hormati dan kami cintai. Ingatlah bahwa Tapango adalah salah satu daerah Polman yang sangat berpotensi untuk  menopang swa sembada pangan yang di prioritaskan oleh Bapak Presiden Jokowidodo. Kurang lebih 3.000 ha persawahan yang terancam hkering karena proyek pemerintah ini, bayangkan dari 3.000 ha kira kira berapa jiwa yang harus menanggung derita karena piring mereka yang pecah.

    Catatan kami sebagai masyarakat tani, silahkan lanjutkan proyek PDAM dengan satu syarat saja, berikan pengairan yang baik yang menjamin sawah-sawah kami akan tetap bisa dimanfaatkan seperti biasanya. Sawah ibarat Ruh bagi kami jika kami terlepas dari ruh pastinya kami akan mati... winwin solution

    Dengan proyek ini banyak masyarakat yang psikisnya terganggu, jika psikis terganggu semua terasa hampa, benih kehidupan terasa hilang, yang ada hanya keputus asaan, penyesalan melebur jadi satu = Anarkis....saya rasa tidak ada yang menginginkan...

    Jika guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa maka petani adalah pahlawan kehidupan tanpa tanda jasa, pamrih dan lelah.
     






    No comments