• Breaking News

    Inilah Kota Dimana Wanita Dengan Mudah Membunuh Sang Suami

    Setiap bulan Oktober atau November, kaum hawa yang memeluk agama Hindu di India mengikuti festival Karva Chauth untuk keselamatan dan keamanan bagi suami mereka saat ini atau di masa depan.

    Festival yang berlangsung satu hari ini melibatkan perempuan untuk berpuasa ketika matahari terbit sampai malam. Selama puasa para perempuan juga dituntut untuk menahan diri agar tidak makan dan minum. Ketika siang hari mereka duduk melingkar dengan membuat penawaran untuk para dewa, kemudian saat malam tiba mereka membuat persembahan dalam kendi air.


    Dilansir Weird Asia News pada Rabu (4/11/2015), menurut kepercayaan, tradisi tersebut akan membuat suami mereka panjang umur dan bahagia. Namun, nampaknya tujuan festival itu menjadi pro-kontra warga India. Pasalnya dalam komunitas tertentu, di kota Surir yang dihuni oleh 12 ribu penduduk, perempuan dilarang berpartisipasi dalam Karva Chauth.
    Sebuah kutukan pada 300 tahun lalu menimpa semua penduduk kota Surir. Mereka percaya jika perempuan melakukan ritual puasa selama festival maka suaminya akan mati secara tiba-tiba. Bahkan, kutukan tersebut sangat berbahaya jika perempuan lajang ikut berpuasa.


    Menurut sesepuh desa di Surir, kutukan dimulai ketika seorang suami ditangkap karena mencuri ternak dan dibunuh oleh sekelompok warga desa yang marah. Pada waktu bersamaan, sang istri tengah berpuasa dan sibuk dalam festival Karva Chauth. Pria itu pun meninggal dengan tubuh terbakar di tumpukan kayu pemakaman, dan istrinya mengutuk desa tersebut dengan menyatakan bahwa mereka akan merasakan penderitaan jika berpartisipasi dalam festival Karva Chauth.

    Sejak saat itu, tepatnya tiga abad yang lalu, warga menganggap serius kutukan tersebut. Bahkan pada tahun 1947, seorang wanita mengabaikan kutukan tersebut dengan diam-diam berpuasa saat Karva Chauth. Anehnya, suaminya meninggal pada malam itu setelah jatuh dari sebuah bukit.

    No comments