• Breaking News

    Sejarah Orang Pertama Yang Mengembangkan Suku Bugis


    Kedatuan Cina (bukan Cina Tiongkok),kerajaan Tertua yang pernah ada di wajo.Raja Pertama kerajaan ini bernama La Sattumpugi’ yang memperistrikan we tenri abang–Saudara We Datu Sengngeng–Ibundsa Sawerigading Opunna Ware.

    La Sattumpugi’,bersama pengikutnya datang ke Tana Ugi dengan Menggunakan Perahu (abad IX).Kemudian Terbentuk Dua Kedatuan,Cina ri Lau dan Cina ri Aja.Cina ri Lau meliputi wilayah kabupaten Bone sekarang yang dulu berpusat di cenrana,Bone bagian utara (sebagai Kenangan masa lampau,sebuah kecamatan di kabupaten bone di beri nama cina).Cina ri Aja meliputi wilayah Kabupaten wajo sekarang.

    Wilayah Cina ri Lau,Cina ri Aja dan kedatuan Soppeng kemudian di kenal sebagi Tana Ugi.Kata Ugi bersumber dari nama Raja pertama kedatuan Cina,La Sattumpugi.Suku Bangsa yang mendiami wilayah itu di sebut TO UGI (Bugis) dan kemudian menyebar ke seluruh wilayah Sulawesi,Nusantara,dan Dunia

    Suku Bugis mendiami sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan: Maros, Pangkep, Barru, Pare-pare, Sidrap, Pinrang, Palopo, Wajo, Soppeng, Bone, Sinjai, Majene, Polewali-Mamasa (Polmas), sebagian Bulukumba, Makassar, Enrekang, dan Mamuju.

    Suku Bugis juga banyak tersebar di wilayah perantauan, seperti Kendari, Kolaka, Palu, Buton, Maluku, Kalimantan dan Jawa; bahkan sampai ke negara tetangga Malaysia, Thailand,Singapura dan Filipina.

    Invasi Kerajaan Gowa ke wilayah-wilayah suku Bugis menjadi penyebab banyaknya orang-orang Bugis yang merantau. Mereka ingin mencari rasa aman sehingga bermigrasi ke wilayah lain.

    Di daerah perantauan, orang-orang Bugis bekerja dan berusaha. Mereka juga berbaur dengan penduduk setempat melalui ikatan pernikahan. Mereka bahkan boleh dikata lebih berpengaruh dalam membangun daerah dibandingkan penduduk setempat, terutama dalam membangun perekonomian.

    Bahasa, Adat, Falsafah, dan Agama

    Suku Bugis punya ciri tersendiri. Mereka punya bahasa sendiri yaitu bahasa Bugis dengan huruf lontarak dan dialeknya yang khas.
    Adat suku Bugis sangat kaya akan adat, dari pakaian, rumah, sampai ritual-ritual yang melekat pada acara-acara tertentu, semisal pernikahan, kelahiran, dan lainnya.

    Suku Bugis juga punya falsafah hidup tentang baik dan buruk yang kemudian membentuk sistem sosial. Diantara falsafah hidup suku Bugis yang terkenal adalahpada idi pada elo (sesama manusia berbuat baiklah) dan sipakatau sipakalebbi(Memanusiakan manusia dan saling menghargai).

    Untuk Agama, dulunya To Ugi menganut animisme. Namun, sejak Islam disebarkan di abad ke-17 oleh ulama-ulama dari Aceh, suku Bugis pun banyak yang memeluk Islam. Sisa-sisa animisme masih tersisa di sebagian desa-desa di wilayah Sidrap dan Pangkep, namun jumlah pengikutnya sangat sedikit.

    Kini, suku Bugis hampir tersebar di seluruh penjuru nusantara Indonesia. Mereka sudah menjadi bagian dari identitas Indonesia.

    1 comment

    Unknown said...

    JAS MERAH