• Breaking News

    Inilah Benda Pusaka Peninggalan Kerajaan BALANIPA

    Kerajaan Balanipa, adalah salah satu kerajaan di wilayah Mandar yang berada di posisi Ama atau bapak dalam konfederasi persaudaraan Pitu Baqbana Binanga  (Tujuh kerajaan yang ada di muara sungai) ia ditemani oleh kerajaanSendana sebagai Ibu. Balanipa sendiri dimulai pada era pemerintahan Imanyambungi yang lebih populer dikenal dengan gelaran “Todilaling”. Todilaling adalah raja pertama yang memegang tahta atas wilayah Balanipa dengan menggabungkan empat negeri besar “Appeq Banua Kaiyyang” (Napo, Mosso, Samasundu, dan Todang-Todang)  Kebesaran kerajaan Balanipa dalam perserikatan PBB dan PUS  (Pitu Ulunna Salu) begitu dikenal pada masanya.
    Sebagai sebuah kerajaan besar dengan struktur pemerintahan yang cukup lengkap maka Balanipa tentu saja memiliki jejak-jejak peninggalan, tetapi usaha pengumpulan beberapa benda-benda tinggalan bersejarah sepertinya belum dilakukan dengan baik, misalnya dengan mengumpulkan  benda-benda pusaka yang berkaitan dengan kerajaan Balanipa.
    Dari penelusuran kepustakaan dan transliterasi lontar (Lontara Pattodioloang), maka disebutkan beberapa benda-benda peninggalan bersejarah yang berhubungan dengan kerajaan Balanipa, beberapa diantaranya adalah :
    • Taqbilowe, sebuah gong
    • I Naga, sebuah Tombak
    • Sebuah Senapang
    • I Sorai, sebuah bendera
    • Doe Pakka, sebuah tombak bercabang tiga
    • Sebuah Saloko Kati
    • I Datoq, sebuah gong
    • Keke, sebuah suling
    • Gandrang, sebuah gendang
    • Utteq, sebuah perisai
    • Sebuah benda yang disebut Jalappaq.
    Benda-benda tersebut diatas merupakan pemberian dari Raja (Karaeng) kerajaan Gowa kepada Imanyambungi/Todilaling sebelum pulang kembali ke Napo. Disebutkan bahwa Todilaling sebelum menjadi penguasa pertama di kerajaan Balanipa sempat membantu kerajaan Gowa melakukan ekspansi dan penaklukan terhadap daerah-daerah yang menjadi tujuan perluasan wilayah kerajaan Gowa, dari beberapa peperangan yang dimenangkan, Todilaling membawa pulang beberapa harta rampasan perang, lalu beberapa benda-benda hasil rampasan tersebut diberikan oleh raja (Karaeng) kerajaan Gowa untuk dibawa ke Napo.

    Saat kepulangan Todilaling ke Napo (Mandar) maka turut pula dibawa hukum-hukum adat di kerajaan Gowa, karena saat itu belum ada ketetapan hukum yang dijalankan oleh masyarakat di wilayah kekuasan ayah Todilaling, yaitu Puang Digandang (Tomakaka Napo), karena itulah hukum-hukum yang berlaku di kerajaan Balanipa hampir sama dengan yang berlaku di kerajaan Gowa. Maka kemudian antara kerajaan Balanipa dan kerajaan Gowa memiliki hubungan kesejarahan yang sangat kuat.
    Lalu dimana benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Balanipa saat ini? dari daftar benda yang tertera diatas tak ditemukan jejak pasti mengenai lokasinya saat ini, pun di museum yang ada di Sulawesi Barat misalnya di Museum Mandar Majene tak ditemukan pula jejaknya, museum ini hanya menyimpan beberapa koleksi dan replika peninggalan kerajaan Pitu Baqbana Binanga  yang berada didalam lingkup wilayah kabupaten Majene (Banggae,Pamboang, dan Sendana). Tak ada peninggalan kerajaan Balanipa yang ditemukan dalam museum ini.
    benda-pusaka-kerajaan-pamboang
    Salah satu Foto benda pusaka peninggalan kerajaan Pamboang yang didokumentasi oleh Joekes, L.V pada tahun 1932 (Foto : www.media-kitlv.nl)
    Dari cerita yang berkembang di masyarakat bahwa ada beberapa benda pusaka peninggalan kerajaan Balanipa yang kemungkinan adalah benda peninggalan Balanipa, misalnya pada benda-benda seperti gong pusaka dengan nama “Taqbilohe” yang dimiliki oleh orang-orang Mosso yang belum lama ini ditampilkan dalam peringatan “mappauli banua” yang dilakukan oleh masyarakat Mosso.  Saat peringatan tahunan itu juga ditampilkan dua gendang yang kemungkinan merupakan peninggalan kerajaan Balanipa, karena ada kemiripan dengan foto benda pusaka yang didokumentasi oleh museum KITLV Belanda. Dalam foto tersebut tampak ketarangan bahwa benda-benda tersebut digunakan pada saat acara perayaan kelahiran anak raja (Maraqdia) di Pamboang. Apakah benda-benda yang dimiliki masyarakat Mosso ini merupakan benda pusaka (regalia) peninggalan kerajaan Balanipa, hal ini belum dikonfirmasi dengan jelas, namun dari nama “Taqbilohe” kemungkinan besar ini adalah benda pusaka yang dimaksud, namun masih perlu tindakan konfirmasi dan penelusuran lebih lanjut, begitupula dengan dua gendang pusaka yang dimiliki oleh orang Mosso. Mosso adalah salah satu dari empat negeri besar tempat keluarga I Manyambungi (Todilaling) bermukim dan menjadi sebagai cikal bakal pembentuk kerajaan Balanipa.
    sumber : tommuanemandar.com

    No comments