Jika Anda
baru saja menikah, Selamat! Anda telah membawa perubahan yang luar biasa
dalam hidup anda, dan cepat atau lambat anda akan segera menyadari
bahwa salah satu perubahan yang paling drastis dan penting melibatkan
uang.
Mengelola keuangan pada saat bujangan dan menikah sangatlah berbeda, saat setelah menikah banyak perubahan pola pikir keuangan
yang harus dilakukan. Dari berbagi rekening bank, menetapkan tujuan
keuangan, asuransi yang dibutuhkan, dan masih banyak lagi yang harus
dibicarakan. Dan karena uang merupakan hal yang cukup emosional – dan
salah satu penyebab utama perceraian – keberhasilan pernikahan Anda juga
dapat ditentukan oleh kebiasaan keuangan yang Anda dan pasangan bangun
sejak awal.
Untuk membangun start yang baik, ada 10 langkah untuk mulai Mengatur Keuangan anda:
1 . Mulai Menabung
Anda mungkin telah memakai menghabiskan
seluruh tabungan untuk melangsungkan pernikahan. Nah sekarang adalah
waktu untuk membangunnya kembali. Untuk awal kumpulkan paling tidak
sebanyak 6 bulan pengeluaran bulanan sebagai dana darurat. Selain itu
mulai juga perencanaan pensiun anda dari tempat kerja dengan
menginvestasikan uang anda dalam portofolio yang terdiversifikasi sesuai
dengan tujuan keuangan keluarga.
2. Ucapkan selamat tinggal pada rekening terpisah
Ketika telah menikah, uang bukan milikmu
atau milikku tapi milik berdua. Buatlah satu rekening giro atau
tabungan untuk tujuan keuangan bersama.
3. Update penerima manfaat
Ubah semua penerima manfaat pada polis
asuransi, program pensiun, reksadana, dan surat berharga lainnya dengan
nama pasangan anda. Hal ini sebenarnya tidak mutlak dilakukan, terutama
apabila anda dan pasangan belum mempunyai anak. Namun terkadang sangat
diperlukan, terutama apabila anda tidak punya orang lain lagi untuk
dipercaya.
4. Hutang
Jika pasangan anda belum tahu menahu
tentang utang anda, hal tersebut lebih baik dibicarakan. Dengan itu Anda
dapat memutuskan bagaimana Anda berdua akan melunasi pinjaman tersebut
5. Cari tahu kemana uang anda habis
Anda dan pasangan bekerja sama untuk
melacak pengeluaran keluarga. Lebih mudah untuk melakukan evaluasi dan
mencapai tujuan keuangan bila Anda mengerti dengan seksama kemana saja
uang anda dihabiskan dan pola pengeluaran anda.
6 | Buatlah kesepakatan tentang pengeluaran keluarga
Seperti layaknya lajang, Anda berdua
pasti telah mendapatkan dan menghabiskan uang selama bertahun-tahun
tanpa berkonsultasi siapa pun. Sayangnya hari-hari tersebut akan
berakhir setelah menikah. Bisa dicoba untuk mendiskusikan dengan
pasangan tentang pendekatan dan kebiasaan Anda untuk menangani uang.
Apakah satu orang pemboros dan satu lagi hemat? Buatlah aturan untuk
menangani perbedaan, mungkin menetapkan batas pengeluaran bulanan untuk
setiap orang atau menjanjikan untuk menyimpan sejumlah tertentu setiap
bulan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
7. Prioritaskan pembelian.
Bagian dari menikah berarti bersama-sama
memutuskan bagaimana membelanjakan uang Anda. Buatlah daftar pembelian
yang akan datang – biaya sekolah anak, rumah, mobil, furnitur ruangan
atau hewan peliharaan – dan memprioritaskan mereka daripada pengeluaran
lain.
8. Konsolidasi kartu kredit Anda.
Hindari memiliki kartu kredit lebih dari
yang Anda butuhkan. Hal ini juga membuat lebih mudah untuk melacak
pengeluaran rumah tangga.
9. Beli asuransi jiwa.
Jika Anda perlu kedua dari pendapatan
Anda untuk membayar pengeluaran bulanan Anda – dan sebagian besar
pasangan melakukan – pastikan Anda berdua memiliki asuransi jiwa yang
cukup untuk saling melindungi. Hal ini mutlak dilakukan apabila anda
berdua sudah mempunyai tanggungan, misalnya anak atau orang tua.
10 . Mengatur dokumen.
Pastikan Anda berdua tahu di mana
dokumen penting disimpan. Ini termasuk akte kelahiran dan pernikahan,
kartu Jaminan Sosial, bank dan informasi rekening investasi, dan catatan
pajak. Hal ini memudahkan kita untuk mencari dokumen tersebut saat
dibutuhkan.
No comments
Post a Comment