Meraih Sukses Melalui Energi Kegagalan
Pada dasarnya setiap insan pasti menginginkan kehidupan yang layak,
kehidupan yang senang dan bahagia serta dapat meraih kesuksesan dalam
hidup ini. Dalam meraih kesuksesan diperlukan usaha. Namun, acapkali
kegagalan menderu menempa jiwa-jiwa super yang tahan banting. Seringkali
bagi kita kegagalan adalah
akhir dari segalanya, meredupkan semangat dan melesukan energi
kesuksesan. Oleh karenanya dalam meraih kesuksesan perlu dua hal yang
harus kita perjuangkan. Dua hal tersebut adalah kemauan dan tahan
banting.
Pertama, kemauan. Kesuksesan dimulai dari dalam diri sendiri, yakni
kemauan untuk sukses. Tanpa itu maka kesuksesan tidak akan pernah datang
menghampiri kita, bahkan niat pun tidak ada. Kesuksesan dibangun dengan fondasi niat
untuk maju. Dalam jiwa berkobar membara semangat meraih impian dan
semangat tidak lekang oleh waktu dan godaan-godaan yang menyurutkan.
Tetap semangat dan menggunakan seribu akal untuk maju. Itulah jiwa-jiwa
yang sukses.
Kedua, tahan banting. Orang yang sukses lahir dari seribu masalah besar
yang mendera dan orang sukses lahir tidak begitu saja, ia harus
mengalami proses besar. Dan waktu untuk suksespun sangat lama. Ibarat
pedang, dibuat melalui proses pembakaran dan ditempa dalam waktu yang
lama. Segala rintangan akan siap menghadang menempa kesuksesan. Kegagalan akan datang menguji ketahanan kita silih berganti,
shingga kita harus menjadi jiwa super yang tahan banting. Kegagalan
bukanlah kiamat yang mengakhiri segala usaha kita. Kegagalan merupakan
cambuk semangat yang didalamnya terkandung pelajaran yang sangat
berharga. Kita harus memenej mindset kita tentag kegagalan, justru
kegagalan harus dipandang sebagai peluang untuk sukses.
Energy Super Dalam Kegagalan
Soichiro Honda (17 November 1906-5 Agustus 1991) adalah seorang
Industrialis kelahiran Hamamatsu, Shizuoka, Jepang. Ia selalu menekankan
agar kita jangan melihat kesuksesan yang diraihnya dalam menggeluti
industry otomotif. Tetapi, perhatikanlah kegagalan-kegagalan yag pernah
dialaminya. “orang-orang melihat kesuksesan saya hanya 1 %. Tetapi
mereka tidak mau melihat 99% kegagalan saya”.
Sejatinya Honda ingin berpesan agar kita jangan pernah merasa “gagal”
walaupun kegagalan merundung bertubi-tubi. Dan, perlu disadari bahwa
sebanyak apapun kegagalan yang kita hadapi, tidak mungkin bulat menjadi
100%. Yakinlah bahwa ada satu kesuksesan saja akan membuah kemenangan
panjang. Kita boleh gagal dan selalu gagal tapi kita tidak bleh menjadi
pribadi-pribadi yang gagal.
Faktanya, tidak sedikit orang takut gagal. Tetapi siapa yang tidak
pernah mengalami kegagalan dalam hidup? Satu-saunya langkah terbaik
adalah jangan biarkan hidup berakhir sebatas kegagalan. Terus kejar dan
teruslah perbaiki kegagalan terdahulu, meskipun setelahnya mungkin masih
berpeluang gagal. Semakin banyak mengahadapi kegagalan, tentu
akan membentuk kita menjadi pribadi yang kuat. Dan semakin banyak
mengalami kegagalan berarti kita semakin dekat menuju kesuksesan.
Sejatinya kita adalah pribadi yang kreatif yang selalu memburu hal-hal
yang baru. Kita cendrung ingin menonjolkan diri dimata umum, merasa
tertantang mencoba hal baru yang dianggap mustahil dan selalu berfikir
untuk selalu menuntaskan tantangan tersebut dengan cara baru pula.
Namun, ada titik-titik tertentu yang membuat kita menjadi penakut,
lembek dan tidak sekreatif sebelumnya. Untuk menjadi pribadi yang kuat,
tentu kita harus mampu mengalahkan kondisi semacam itu. Kita harus
selalu membakar semangat diri. Yakinkan pada diri kita bahwa kita kuat
dan kita mampu.
Memang, fakta yang sering terjadi ketika kita dihadapkan oleh kesulitan,
rintangan, kesalahan dan problem yang bermunculan, fighting spirit
menjadi anjlok, rapuh dan mudah menyerah. Seolah-olah semua terasa amat
berat membebani mental. Bahkan tak jarang membuat kita merasa gagal
total, frustasi, depresi dan putus asa, lantas menganggap semua yang
terjadi ialah suratan nasib, anggapan ini jelas salah besar.
Mengapa kita mudah menyerah? Mengapa kita cepat merasa gagal? Sebenarnya
perasaan itu merupakan akibat dari buah fikiran atau kesadaran tentang
proses perjuangan hidup ini yang belum matang. Sekalipun mengalami
kegagalan besar , kita harus memandangnya sebagai pendidikan tersendiri.
Yakinlah, kegagalan demi kegagalan akan mengasuh kita menjadi pibadi
yang dewasa. Menjadi besar! Seperti perkataan bijak Mandarin “kegagalan
adalah ibu kandung dari kesuksesan”.
Kita juga harus sadar, bahwa kesulitan atau kegagalan merupakan bagian
dari dinamika kehidupan. Yakinlah bahwa setiap kegagalan pasti akan
membawa hikmah yang setimpal. Kesuksesan sejati merupakan kristalisasi
dari pelbagai kesulitan dan kegagalan yang mampu kita atasi. Untuk itu
kita dituntut untuk memiliki “Ketekunan Super”.ketekunan yang berarti
tidak sekedar sabar, bertahan, apatis, pasif, dan pasrah. Tetapi
“ketekunan” yang didalamnya mengandung sikap antusias, proaktif, gigih,
tegar, dan berani beraksi terus menerus. Dahsyatnya Energi Kegagalan Memetik Sukses Lewat Kegagalan
Sikap mental “Supertekun” harus dipraktikan disetiap tantangan yang
muncul, hingga jadi kebiasaan sehari-hari. Dengan begitu kita akan
sadar, bahwa melalui kelemahan, kesulitan, kesalahan, bahkan kegagalan
besar, barulah kita memiliki kesempatan besar untuk mematangkan mental
dan menjadi dewasa melalui belajar.
Jangan lupa, jika kita takut menghadapi yang namanya kegagalan, hidup
bakal terasa hampa. Kita tidak akan berani mencoba hal-hal baru dalam
hidup. Dan hidup tidak akan mungkin bisa berubah. Memang,hal yang kita
lakukan atau kita rencanakan sebaik apapun, sedikitnya tetap mengandung
unsur kegagalan. Tetapi, sebagai manusia, tugas kita ialah berusaha
dengan keras dan disertai dengan doa. Jika ingin hidup berubah, maka
hadapilah segala kegagalan dengan bijak. Jangan takut melakukan hal-hal
yang baru, rencanakan semuanay dengan sungguh-sungguh. Kemudian buat
motovasi dalam diri “setiap kegagalan pasti ada keberhasilan di
baliknya”. Jadikan kegagalan sebagai tantangan dan pelajaran baru.
Ajukan pertanyaan pada diri sendiri, kemudian jawab dengan bijak, lalu
kerjakan.! “ kalau mereka bisa kenapa saya tidak”.jawabannya “saya pasti
bisa”. Ada beberapa tips untuk menyiasati kegagalan, yakni:
1. Bersikap Positif Terhadap Kegagalan
Kegagalan bukanlah suatu kondisi yang menakutkan, maka hadapilah dengan sikap positif. Sebab, jika menyikapinya dengan negative maka kita akan semakintertekan dan terpuruk. Kita akan kehilangan energy untuk bengkit kembali karena selalu dibayang-bayangi perasaan takut gagal. Dengan bersikap positif, kita dapat memandang kegagalan sebagai peristiwa hidup yang wajar.
2. Menggali Penyebab Kegagalan
Renungkan apa saja yang menjadi penyebab kegagalan? Umumnya, ada dua factor utama penyebab kegagalan, yakni factor internal dan factor eksternal. Factor internal merupakan factor yang berasal dari dalam diri. Mungkin, kita kurang memiliki semangat dan motivasi untuk mengerjakan sesuatu. Atau, kita kurang disiplin dan ceroboh dalam berusaha.
Sedangkan factor eksternal adalah factor yang berasal dari luar diri. Misalnya kurangnya dukungan dari orang terdekat, jumlah pesaing yang terlalu banyak, bahkan kurangnya fasilitas penunjang. Setelah kita mengetahui factor dari eksternalnya maka kita tinggal mengatur kondisi. Jika pesaing yang terlalu banyak, maka pelajari pola-pola pesaing kita, kemudian lakukan yang lebih cerdas dari mereka. Jika orang2 terdekat tidak mendukung maka mintalah dukungan dari mereka. Kemudian kalau soal fasilitas penunjang yang mungkin menjadi hambatan, fikirkan dengan bijak kemudian bagaimana mensiasatinya.
3. Atasi Kegagalan
Setelah mengetahui penyebab kegagalan, tentu tugas kita harus segera mengatasinya. Utamakan hal yang paling penting kemudian barulah kita selesaikan penyebab yang lainnya.
4. Menggali Kekuatan Diri
Gunakan kekuatan dan potensi yang kita miliki secara maksimal dan kemudian jangan lupa untuk selalu menggali potensi-potensi tersembunyi yang bisa kita kembangkan.
5. Kejar dan Tangkap Peluang
Jangan hanya sekedar diam dan meratapi nasib. Kita harus jeli dan cermat membidik peluang atau kesempatan. Dan kita tidak akan mungkin mendapatkan peluang atau kesempatan jika tidak pernah berusaha mencarinya.
6. Trial and Error
Untuk meraih kesuksesan tidaklah gampang, kita perlau melakukan trial n error. Ini merupakan tolak ukur untuk menggapai kesuksesan. Tinggal sejauh mana niat dan keberanian kita untuk mencoba kembali setelah gagal.
Sukses hanyalah pijakan terakhir dari tangga kegagalan. Kita harus
dituntutbrani ambil resiko dan bermental baja. Jangan pernah menyerah
dan jangan sekalipun berfikir untuk menyerah. Jika kita tetap menginjak
anak tangga dan berusaha menaikinya satu persatu maka anak tangga
terakhir tidak akan lari kemana. Artinya, kesuksesan ialah sebuah
kepastian.
No comments
Post a Comment