• Breaking News

    Kisah Inspiratif Seorang tukang Sapu Hingga Memiliki Omset Milyaran


    Pernahkah anda bayangkan menjadi tukang sapu yang yang harus bekerja banting tulang
    menantang panas matahari demi sesuap nasi. Pekerjaan yang kadangkala dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Tapi pernahkah anda berpikir orang tersebut kini menjadi seorang pengusaha sukses dengan omset hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.

    Itulah yang terjadi pada Sukamto. Lelaki kelahiran Gunungkidul 38 Tahun silam di kampung Temugiring Rt 03/06, Nglipar, yang kini menjadi pengusaha sukses lewat CV. Tian Dekor, Perusahaan Jasa interior dan pemasangan Gypsum yang didiriknnya di Privinsi Riau. Bahkan kini sukamto merambah ke dunia investasi lahan sawit yang luasnya puluhan hektare dan mempekerjakan lebih dari 30 orang karyawan di kedua usahanya tersebut.
    Untuk menjadi sukses seperti sekarang bukan hal mudah, Susahnya menjadi ‘kuli’ dan buruh di perantauan telah ia jalani. Sukamto mengawali kisah hidupnya dengan merantau di jakarta pada tahun 1992 menjadi seorang cleaning service di pasar Senen, Setahun dijalaninya ia pun harus rela mendapat jatah PHK entah karna apa.

    Tahun kedua masih sebagai cleaning service dia bekerja di RS Halim perdana kusuma, tapi sayang belum genap setahun ia bekerja, dia kembali merasakan pahitnya dipecat lantaran dituduh mencuri mesin rontgen. Tak berlangsung lama menganggur ia kembali dipanggil pihak rumah sakit, namun sebagai pegawai bagian dapur rumah sakit. Namun lagi-lagi ia dikeluarkan tanpa alasan.

    Gypsum IlustrasiKeterpurukan itu tak membuat Sukamto patah semangat. Dia langsung membanting stir pergi ke cilegon banten untuk kerja buruh di sebuah perusahaan produksi gypsum. Setahun ia bekerja, ibarat pegawai ia dipindah tugaskan ke Pekanbaru Riau. Merasa cukup mapan di pekanbaru iapun menikah dengan mutini dan dikaruniai seorang anak lelaki. Tapi justru Beberapa bulan sejak kelahiran putranya justru cabang perusahaan tempatnya bekerja bangkrut dan beberapa karyawan dipulangkan.

    Pulang kampung sempat terfikir dalam benak sukamto. Namun keyakinan yang kuat dan semangat tinggi membuat sukamto memutuskan untuk tidak pulang ke Gunungkidul karena ia merasa bahwa di kampungpun ia akan menganggur. Bahkan karena lama tak pulang ia malah dikabarkan hilang bahkan meninggal.

    Dengan modal keterampilan yang ia peroleh saat menjadi pekerja, Sukamto memutuskan untuk menjalankan usaha bidang gypsum itu sendiri. Satu tahun berjalan iya menawarkan jasa pemasangan gypsum dari pintu ke pintu dengan membawa album photo ke proyek-proyek yang sedang berjalan. Seiring berjalannya waktu usaha bidang gypsum ini mulai mencukupi kebutuhan keluarga bahkan bisa ia tabung untuk modal usaha.

    gambar-gypsumSampai akhirnya dia memutuskan untuk mengembangkan usahanya di kota bangkinang kabupaten kampar. Usahanya terus berkembang sampai akhirnya dia membuka lagi satu toko di kabupaten rokanhulu dan membuka lapangan pekerjaan di tanah rantau. Iapun mengajak adik-adiknya ke perantauan untuk ikut mengelola bisnisnya.

    Saat inipun Sukamto telah merambah ke bisnis kelapa sawit, investasi jangka panjang yang ia siapkan untuk masa depan putra putrinya. Yang juga mampu membuka lapangan pekerjaan di sana.

    Semula dia tidak pernah bermimpi untuk menjasi seperti sekarang, setiap bulan mendapat gaji sudah menjadi impian termanisnya, sampai semuanya mengalir bukan hanya menjadi orang gajian, tapi dia bisa menggaji puluhan karyawan dari hasil usahanya.

    Selalu percaya dengan Tuhan diiringi belajar yang keras, tidak minder dengan profesi apapun dan fokus pada bidang yang ditekuni dijadikannya pesan untuk kita meraih sukses bersama.

    Demikian kisah motivatif  tentang Sukamto, Putra Asli Gunungkidul yang sukses diperantauan.  Dari bisnisnya ia mampu meraih omset milyaran per tahun.

    No comments