Habibie : Kisah Sukses Pebisnis Dibalik Kursi Roda
Habibie, Pebisnis Online Handal dari Kursi Roda
Kemampuan Habibie dalam menjalankna bisnis online semakin bertambah. Perlahan Habibie dapat menghasilkan uang dari internet, misalnya saja penjualan game PS3 dari Amazon.com.
Dream - Mungkin Anda akan merasa kaget seorang penyandang cacat bisa sukses berbisnis online. Habibie Aisyah adalah contoh sukses. Keterbatasan fisik diri tak membuat Habibie berdiam diri meratapi takdir.
Kekurangan dan kesedihan diri dijadikan kekuatan, kemandirian bagi dirinya demi menyongsong masa depan yang cemerlang. Habibie telah menjadi pebisnis online sukses. "Semua ini untukmu ibu," kata Habibie.
Bermula saat lulus dari SMA, Habibie didaftarkan kursus dasar internet marketing. Awalnya Habibie tidak mau karena merasa tidak memiliki kemampuan tentang bisnis online. Melalui pengajar ahli asal Singapura yakni Mr Fabian Lim, Habibie mulai belajar selama 2 hari dengan biaya Rp 5 juta.
Kesulitan mendaftarkan diri dalam dunia pendidikan, membuat sang ibu memutuskan pendidikan kursus kepada Habibie ketimbang melanjutkan kuliah. Usai mengikuti kursus dasar internet marketing, Habibie melanjutkan kursus internet tingkat lanjut bersama Suwandi Chow yang juga seorang alih bahasa. Ia memudahkan Habibie dalam mengikuti proses belajar.
Kemampuan Habibie dalam menjalankan bisnis online semakin bertambah. Perlahan Habibie dapat menghasilkan uang dari internet, misalnya saja penjualan game PS3 dari Amazon.com. Pada komisi pertama ini Habibie sebenarnya rugi karena biaya iklan lebih besar dari komisi.
Namun Habibie terus berusaha sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1,000, dan $2,000 dari Amazon. Semua memerlukan proses belajar dan praktek secara konsisten.
Habibie terus belajar mengenai bisnis marketing internet seperti, Eprofitmatrix, Dokterpim, dan Indonesia Bootcamp. Habibie sudah bisa menerbitkan Ebook Panduan Sukses dari Amazon dan membuat situs Listing Rumah (rumah101.com). Habibie juga didaulat menjadi Trainer di Eprofitmatrix bersama gurunya, Suwandi Chow. Itulah pertama kali Habibie menjadi trainer seminar meskipun usianya masih 20 tahun.
Kemampuan Habibie dalam menjalankna bisnis online semakin bertambah. Perlahan Habibie dapat menghasilkan uang dari internet, misalnya saja penjualan game PS3 dari Amazon.com.
Dream - Mungkin Anda akan merasa kaget seorang penyandang cacat bisa sukses berbisnis online. Habibie Aisyah adalah contoh sukses. Keterbatasan fisik diri tak membuat Habibie berdiam diri meratapi takdir.
Kekurangan dan kesedihan diri dijadikan kekuatan, kemandirian bagi dirinya demi menyongsong masa depan yang cemerlang. Habibie telah menjadi pebisnis online sukses. "Semua ini untukmu ibu," kata Habibie.
Bermula saat lulus dari SMA, Habibie didaftarkan kursus dasar internet marketing. Awalnya Habibie tidak mau karena merasa tidak memiliki kemampuan tentang bisnis online. Melalui pengajar ahli asal Singapura yakni Mr Fabian Lim, Habibie mulai belajar selama 2 hari dengan biaya Rp 5 juta.
Kesulitan mendaftarkan diri dalam dunia pendidikan, membuat sang ibu memutuskan pendidikan kursus kepada Habibie ketimbang melanjutkan kuliah. Usai mengikuti kursus dasar internet marketing, Habibie melanjutkan kursus internet tingkat lanjut bersama Suwandi Chow yang juga seorang alih bahasa. Ia memudahkan Habibie dalam mengikuti proses belajar.
Kemampuan Habibie dalam menjalankan bisnis online semakin bertambah. Perlahan Habibie dapat menghasilkan uang dari internet, misalnya saja penjualan game PS3 dari Amazon.com. Pada komisi pertama ini Habibie sebenarnya rugi karena biaya iklan lebih besar dari komisi.
Namun Habibie terus berusaha sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1,000, dan $2,000 dari Amazon. Semua memerlukan proses belajar dan praktek secara konsisten.
Habibie terus belajar mengenai bisnis marketing internet seperti, Eprofitmatrix, Dokterpim, dan Indonesia Bootcamp. Habibie sudah bisa menerbitkan Ebook Panduan Sukses dari Amazon dan membuat situs Listing Rumah (rumah101.com). Habibie juga didaulat menjadi Trainer di Eprofitmatrix bersama gurunya, Suwandi Chow. Itulah pertama kali Habibie menjadi trainer seminar meskipun usianya masih 20 tahun.
No comments
Post a Comment