• Breaking News

    Doa Melancarkan Rezeki Dan Cepat Kaya

    Ternyata banyak sekali sahabat kita yang belum paham terkait dengan doa dan amalan memperlancar rezeki. Katakanlah konsep berdoa kepada Allah swt agar kita bisa diperkenankan untuk menjadi orang yang berkecukupan secara financial. Mungkin ngerti, tetapi belum benar-benar memahaminya dalam konteks secara luas dan lebih dalam.

    Tahunya hanya berdoa dengan kalimat doa saja kemudian tiba-tiba diberikan harta benda yang entah dari mana asalnya. Mungkin pemahamannya masih seperti itu. Oleh karenanya jika kemudian setelah berdoa tidak jua kunjung lancar rezekinya, maka ia merasa ragu-ragu. Imannya mudah sekali melemah dan hilang. Ini bahaya....

    Ada seseorang yang SMS kepada saya dimana kurang lebih isinya sbb :

    Assalamualaikum, Mas Adhin... Saya benar-benar stress. Bagaimana tidak? Saya sudah berdoa dan beribadah setiap hari, namun selama 9 tahun kerja saya masih saja office boy. Padahal anak saya sudah ada 3. Pusing saya Pak. Saya jadi malas ibadah kalau seperti ini. Gimana caranya biar bisa cepat kaya? (Dari sahabat)

    Diatas adalah pertanyaan dari salah satu sahabat blog. Jika anda mempunyai pertanyaan yang mirip maka artikel ini harus anda baca dan pahami sebaik-baiknya. Saya akan menjelaskan konsep doa menjadi kaya secara rasional.

    Bukankah kitab suci menekankan pentingnya kita menggunakan akal, pikiran dan hati kita? misalnya,

    "........Apakah kamu tidak memikirkan?.
     ......Bagi orang-orang yang berakal.
    .......Apakah mereka tidak memperhatikan....
    ....Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.”

    Bahkan di dalam kitab suci Al Qur'an sangat menekankan akan hal ini. Bahwa petunjuk itu datang bagi orang-orang yang mau berpikir logis, lurus dan terarah, jauh dari pemikiran yang berbau takhayul, klenik dan musrik. Sementara orang-orang yang tidak menggunakan akal pikirannya diancam dengan azab.

    Sekarang kembali kepada pembahasan mengenai doa menjadi kaya terkait dengan pertanyaan diatas. Sahabat kita sudah 9 tahun bekerja menjadi OB dimana penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi anaknya sudah ada 3, tentu hal ini menyebabkan kehidupannya semakin berat. Tidak heran ia merasa bingung, stress bahkan bisa saja mengalami depresi.

    Maka kemudian ia berdoa agar mempunyai penghasilan yang cukup atau syukur-syukur lebih. Karena cukup menurut ukuran manusia adalah cukup untuk membeli rumah, mobil, properti, emas dan lain sebagainya. Ini sudah umum, karena nafsu sudah terlibat didalamnya. No problem...

    Tetapi marilah kita berpikir sederhana namun logis. Ketika sudah berdoa kepada Allah swt artinya kita yakin bahwa Allah swt akan menolong kita. Betul ya? Oleh karena itu sebelum doa terkabulkan maka syukuri dulu yang ada. Ini langkah awal yang harus kita paksakan untuk dilakukan.

    Bersyukur, ikhlas, slow, tenang dan lain sebagainya walaupun keadaannya serba kekurangan. Memang sulit, dikarenakan kita tidak terbiasa mensyukuri nikmat lainnya. Oleh karena itu paksakan, sebagai bagian dari latihan bersyukur.

    Kemudian perhatikanlah... Kalau pekerjaan office boy tidak menjamin masa depan, mengapa masih bertahan bahkan sampai 9 tahun dan seterusnya? Bukankah ini konyol? Mengapa tidak memikirkan pekerjaan lainnya, misalnya pindah perusahaan atau membuka usaha sendiri yang menjanjikan sebuah potensi penghasilan besar? Lagi-lagi ini adalah pemikiran sederhana yang logis.

    Maka langsung saja banyak yang memprotes saya. "Pak, saya tidak punya keahlian". Atau, "Tidak ada modal Pak". Atau, "Memang gampang ngomong, prakteknya susah", dan seabreg alasan lainnya. Kalau tidak mau hijrah/ pindah, ya sudah terima saja takdir anda dengan syukur. Janganlah mengeluh.

    Bukankah anda sudah berdoa kepada Yang Menciptakan Langit dan Bumi? Apakah berat menjadikan anda kaya dibanding Mencipta Langit dan Bumi?

    Ini bukan masalah modal, susah, tidak ada keahlian dan lain sebagainya. Ini adalah masalah keyakinan/ iman anda yang parah.. Anda lebih percaya kepada otak yang serba terbatas dari pada Ilmu Tuhan. Ayolah... Kita berpikir logis sekarang. Kalau anda berdoa kepada Dzat Yang Maha Kuasa, mengapa anda ragu dengan Kekuatan_Nya?

    Sekali lagi, iman anda lemah dan harus diservis ulang. Kalau perlu dirombak ulang dengan shahadat yang baru.

    Ada yang menambahkan, "Pak, saya ada gambaran pekerjaan yang menjanjikan yaitu usaha makanan siap saji, tetapi bagaimana kalau gagal?"

    Maka saya akan mengatakan, kemungkinan besar anda akan gagal. Apakah dengan adanya kegagalan tersebut kemudian anda menyerah? Kegagalan adalah resiko yang harus mampu anda pikul tanpa ada kata menyerah. Kenapa? Karena yakin Allah swt sudah menyiapkan keberhasilan pada waktu dan tempat yang lain.

    Tidak hanya kegagalan usaha, bisa jadi keluarga anda akan kesulitan untuk sekedar makan siang. Atau bisa jadi anda akan dikejar-kejar debt collector, atau apapun sebagai bagian dari kegagalan. Kalau dengan adanya kegagalan sementara tersebut kemudian anda menyerah, artinya keyakinan anda lemah bahkan parah. Iman anda lemah dan mudah sekali terombang ambing dengan adanya ujian. Saat kaya imannya kuat, saat miskin imannya lemah dan hilang. Bukan seperti ini sobat....

    Kalau seperti ini maka anda berdoa namun pada hakikatnya doa anda hanya dusta/ bohong belaka. Jangan seperti orang munafik yang mengatakan beriman namun sebenarnya mereka adalah pendusta. Sebagaimana disinggung Allah swt dalam Kitab Suci Al Qur'an sbb

    Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS Al Baqarah ayat 8-10)

    Apakah anda mau dikatakan sebagai orang pendusta? Tidak... Oleh karena itu komitmen dengan doa anda sekarang dan seterusnya.

    Lalu bagaimana?

    Lihatlah anak anda yang sudah anda kecewakan. Lihatlah istri anda yang sudah ditelantarkan. Lihatlah kedua orang tua anda yang tidak mampu anda bahagiakan dan banggakan. Anda itu nothing alias keterlaluan.

    Mungkin anda bekerja dari pagi sampai malam tidak ada masalah, tetapi keluarga anda membutuhkan lebih dari sekedar itu. Mereka membutuhkan kelayakan hidup. Oleh karena itu berdoa/ mintalah kepada Allah swt agar merubah hidup anda menjadi lebih baik. Caranya rubahlah diri dan mental anda terlebih dahulu. Karena Allah tidak akan merubah siapapun juga kalau dirinya tidak mau berubah. Ini harus dijadikan prinsip hidup....!

    Kalau pekerjaan anda menjanjikan jenjang karier maka bekerjalah dengan maksimal. Kalau tidak, maka berpikirlah untuk mencari usaha lain yang menjanjikan potensi lebih baik, apapun itu. Kemudian komitmenkan diri anda untuk berani mengambil resiko apapun. Disamping demi keluarga anda, ini juga merupakan bukti keimanan. Yakni yakin dan percaya bahwa pada saat yang tepat Allah swt akan merubah hidup kita menjadi kaya dan berkecukupan.

    Tidak masalah jikalau gagal pada awalnya, ini sudah biasa. Tetapi jangan sampai iman itu luntur yang menyebabkan anda stress sendiri. Setahun dua tahun bisa jadi anda akan memeras otak dan keringat yang luar biasa, tetapi yakinlah itu tidak akan selamanya. Kalau keyakinan anda kuat, maka tidak perlu 9 tahun meratapi takdir, cukup satu dua tahun saja dalam perjuangan. Selepas itu barulah anda mengerti bahwa pertolongan Tuhan datang disaat kita tidak berhenti berpikir, berusaha dan bekerja dengan keras dan maksimal dalam bingkai ridho Ilahi.

    Satu lagi yang ingin saya sampaikan... Pada kondisi tertentu anda harus memecahkan kepala anda. Tidak masalah sampai berdarah-darah yang penting otak anda sementara dihancurkan dulu. Maksudnya ada teknologi/ rumus Tuhan Semesta Alam dalam memancing kekayaan, misalnya sedekah. Kesampingkan ego/ otak anda kemudian terapkanlah rumusan Tuhan tersebut.

    Sekarang tinggal dipilih saja dua pilihan yang rasional. Tetap bertahan pada pekerjaan anda saat ini yang tidak menjanjikan masa depan sama sekali, atau berani mengambil resiko untuk hijrah, berubah atau pindah. Hijrah yang sangat mungkin akan melelahkan anda sementara waktu, namun pada akhirnya kemuliaan yang merupakan bagian dar doa anda, tidak bisa tidak, pasti terealisasi/ terkabulkan.

    Terakhir simak dengan hati anda firman Allah swt berikut ini
     
    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS Al Baqarah 186)

    Demikian semoga bisa dipahami...

    Sebagai tambahan saja, Terakhir, doa itu adalah kalimat yang pada awalnya diucapkan oleh lisan. Dari lisan doa akan masuk kepada pikiran kemudian meresap dalam hati. Dari hati akan memicu jiwa/ alam bawah sadar. Jiwa itulah yang akan mencondongkan/ mencenderungkan anda untuk melakukan perbuatan. Jiwa anda akan memunculkan sebuah niat/ kehendak yang akan menjadi takdir. Keberanian anda untuk pindah/ berubah dipicu oleh manajemen jiwa ini.

    Jadi siklus doa harus sampai kepada jiwa atau bahasa arabnya nafs. Atau bahasa kita/ indonesia adalah nafsu. Oleh karenanya pastikan jiwa kita adalah jiwa yang tenang dan suci agar niat/ kehendak/ keinginan yang dipancarkan adalah kebaikan. Karena kalau kecenderungan kita adalah hawa nafsu (Nafs amarah) maka niat/ kehendak yang kita pancarkan adalah keburukan.

    No comments