• Breaking News

    Antara Karyawan Atau Pelanggan

    Sudah menjadi sebuah Strategi Manajemen Modern, dimana pelanggan harus dipertahankan.  Customer Retention adalah program yang sangat efektif dan efisien dalam mempertahankan posisi pasar, namun merupakan sebuah bumerang ketika Anda dan Tim gagal membangun sebuah Customer Intimacy.  Customer atau Pelanggan akan dengan mudah meninggalkan produk dan servis perusahaan Anda, ketika mereka tidak puas dengan apa yang didapatkan.  Karena itulah mempertahankan pelanggan perlu dengan usaha yang cukup kompleks, diantaranya dengan membuat karyawan Anda sebagai prioritas strategi sebelum mengedepankan pelanggan.  Pentingnya karyawan dan frontliner khususnya, untuk selalu tepat waktu dalam melayani para pelanggan sangat berpengaruh langsung terhadap kelangsungan dan tumbuh kembang produk Anda.  Dan cara yang tepat membuat karyawan Anda senang dengan pekerjaan mereka adalah dengan menjadikan mereka sebagai prioritas utama Anda dibandingkan pelanggan, produk dan servis perusahaan.  Mengacu pada Jim Collins yang menyatakan bahwa strategi manajemen saat ini adalah “People First, Strategy Second”, berikut ini adalah dasar mengapa karyawan harus terlebih dahulu jadi prioritas sebelum para pelanggan Anda.  Dikutip dari inc.com, pentingnya karyawan sebelum customer karena tidak semua pelanggan adalah benar.  Karyawan senang mengerjakan sebuah pekerjaan yang berakibat datangnya pelanggan setia produk perusahaan mereka.

    1.  Budaya Perusahaan adalah Merek Dagang Bisnis Anda

    Budaya perusahaan adalah sebuah landasar atau fundamental bisnis jangka panjang.  Dan membangun budaya perusahaan harus dimulai dengan membangun karakter individu dalam perusahaan Anda.  Sejak level terbawah bagian operasional dan implementasi sampai dengan level tertinggi level pengambil kebijakan, perlu menjadi teladan dan pelaku budaya perusahaan yang positif.  Ketika Anda lebih mementingkan merek dagang yang hanya dilihat oleh pelanggan, maka sebenarnya telah terjadi salah arah dalam membangun perusahaan Anda, karena perlu diketahui bahwa kepercayaan merek dagang sangat terkait dengan kepercayaan karyawan Anda akan perusahaan.  Testimoni mungkin penting, namun testimoni dapat dibuat dengan mudahnya, sementara kebahagiaan karyawan dalam melakukan pekerjaan tidak dapat ditutup-tutupi dengan testimoni.  Maka cara pertama Anda membangun Customer Retention adalah dengan mengembangkan budaya perusahaan yang melibatkan seluruh komponen individu di dalamnya.

    2. Anda tidak dapat mengendalikan semua Aktivitas Karyawan

    Karyawan dengan jumlah beberapa orang mungkin masih dapat Anda berikan wejangan atau arahan setiap waktu.  Namun jika jumlahnya sudah mencapai puluhan atau bahkan ratusan, maka tidak ada yang dapat mengawasinya setiap saat.  Inilah mengapa Anda perlu membangun karakter dan perilaku karyawan yang positif terlebih dahulu, sehingga mereka siap dilepas dan dipercaya kepada mekanisme pasar dan pelanggan dalam menjual produk dan memberikan layanan.  Saat ini pekerjaan sudah sangat komplek dengan perkembangan teknologi yang cepat, sehingga dengan adanya karyawan yang senang terhadap pekerjaannya maka mereka pun akan menyenangkan kepada pelanggan.

    3.  Masukan dari Karyawan Tak Terbatas

    Masukan dari pelanggan adalah umpan balik positif, namun terkadang sifatnya hanya sepihak demi kepentingan pelanggan semata, tidak melihat sisi perusahaan penyedia produk dan servis.  Sedangkan masukan dari karyawan Anda akan sangat objektif dari sisi perusahaan dan pelanggan, karena mereka bekerja pada sebuah perusahaan dan mereka bekerja untuk kepuasaan pelanggan.  Mediasi yang terjadi oleh karyawan sebagai ambasador produk kepada pelanggan sangat krusial sifatnya, dan masukan atau pendapat karyawan jauh lebih berguna bagi perkembangan perusahaan dalam jangka panjang.

    4.  Pelanggan tidak selalu Benar
    Tidak semua pelanggan adalah benar, dan tidak semua keluhan pelanggan perlu dilayani.  Pelanggan adalah subjek dari produk dan servis, dimana jika mereka tidak nyaman dengan produk dan servis tersebut pasti akan terjadi keluhan dan komplain.  Namun sekiranya produk dan servis Anda telah memberikan standar kualitas yang dijanjikan, apakah perlu pelanggan mendapatkan lebih dari hal tersebut?  Inilah tantangan bagi Anda dalam menghadapi pelanggan, dimana mereka akan selalu menaikkan standar minimum kepuasaannya terhadap barang dan jasa.

    No comments