• Breaking News

    Kelibihan Guru, Guru Yang Masih Jomblo Jadi Prioritas Rotasi Ke Daerah Terpencil Pelosok Desa

    MAKASSAR - Isu tentang rotasi guru kemabali menguak, uniknya untuk guru yang masih single/jomblo akan menjadi prioritas dalam rotasi tersebut.

    Pembagian ulang (redistribusi) tenaga guru di sekolah tingkat SMA/SMK/SLB negeri di Sulawesi Selatan menjadi salah satu prioritas Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo setelah menerima pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat.

    Demikian dipaparkan dalam rilis yang diterima tribun-timur.com dari humas Dinas Pendidikan Sulsel M Ibrahim Halim.

    Lalu, guru yang mana yang bakal didistribusi ulang oleh Disdik Sulsel? Hati-hati para guru berstatus jomblo.

    Anda adalah target utama None, sapaan akrab Irman.

    Apakah None serius?

    Bisa jadi.

    Sebab, pada belasan kali pertemuan dengan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah di kabupaten/kota, None berulang kali menenangkan para guru yang sudah berusia lanjut.

    "Saya mendapat laporan. Katanya banyak (guru) yang sudah resah. Takut dilempar ke daerah," kata None dalam rilis tersebut.

    Padahal, lanjut None, pihaknya juga punya hati. Ia tentu tidak akan memutasi ke daerah guru-guru yang sudah mau pensiun.

    "Bergembiralah buat yang masih lajang (bujang) karena Andalah target utama saya. Siapa tahu justru di daerah baru itulah Anda dapat jodoh," kata None mengulangi di hadapan guru dan kasek di Jeneponto.

    None memang sedang menggodok ulang distribusi guru di Sulsel setelah pemetaan yang pihaknya lakukan telah selesai.

    Hasil pemetaan itu menunjukkan terdapat banyak ketimpangan.

    Ada daerah yang gurunya kurang tapi ada pula justru berlebih.

    Untuk itulah redistribusi guru merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan.

    Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad, menyatakan, hasil pendataan guru pada Mei 2018, dikatahui Makassar memiliki kelebihan guru SMA sebanyak 52 orang.

    Jumlah kelebihan guru ini berdasarkan kebutuhan pada mata pelajaran tertentu. Tapi di sisi lain, ada guru mata pelajaran yang kekurangan guru. Mereka nantinya akan diredistribusi.

    Sistem redistribusi guru nantinya akan mengacu pada data keadaan guru, serta mempertimbangkan zonasi. Kebijakan zona ini, kata Setiawan, tidak hanya terkait pada penerimaan peserta didik baru (PPDB), tetapi juga terkait dengan distribusi guru dan sarana prasarana sekolah.

    "Jadi target pertama soal distribusi guru ini pertimbangannya, misalnya bagi guru yang masih jomblo (bujang). Itu target pertama, bisa ditempatkan dimana saja yang dinilai membutuhkan guru berdasarkan kebutuhan guru per mata pelajaran," beber Setiawan kepada KORAN SINDO, akhir 2018 lalu.

    Namun, jika guru bersangkutan mmsudah berkeluarga, maka proses mutasinya dipertinbangkan pada lokasi sekolah terdekat dengan tempat tinggalnya. "Kalau (gurunya) di Makassar, mungkin (dimutasi) di Gowa, Maros, Pangkep, sekitar itu," lanjut dia.

    Untuk SMK, Setiawan belum bisa memastikan jumlah angka pastinya. Namun dibeberkan, secara umum SMK banyak kekurangan guru. Apalagi sudah banyak yang pensiun, sementara belum ada lagi pengangkatan guru hingga saat ini.

    "Itupun yang dimaksud kelebihan guru, jangan digeneralisir bahwa jangan sampai tidak menerima mi guru di Makassar. Karena kan ini data keadaan guru berdasarkan per mata pelajaran sehingga bisa dideteksi kekurangannya," jelas Setiawan.

    sourc tribun/sindo


    No comments