• Breaking News

    Setelah 18 Tahun Berjuang Wanita Tuna Wisma Ini akhirnya Mendapatkan Dana Jaminan Sosial Sebesar Rp1,31 Miliar Dari Pemerintah

    Seorang tunawisma bernama Wanda Witter, akhirnya mendapatkan uang jaminan sosial dari pemerintah Amerika Serikat sebanyak US$100 ribu atau Rp1,31 miliar. Dalam waktu 18 tahun, wanita ini berhasil membuktikan dirinya benar.

    Dilansir dari Metro, Senin 29 Agustus 2016, selama waktu itu juga, Wanda selalu tidur di dekat McDonald di pusat kota Washington DC dengan tiga koper berisi dokumen. Dia mencoba untuk menghubungi pemerintah dan, akhirnya, mengatakan kepada siapa saja yang mau mendengarkan tentang situasinya.

    " Mereka terus berpikir aku gila, menyuruhku untuk menyingkirkan koper," kata dia kepadaWashington Post.

    Tapi perlawanannya dengan birokrasi pemerintah Washington rumit akhirnya berakhir, setelah pekerja sosial bernama Julie Turner dengan sabar memeriksa seluruh dokumen-dokumennya.

    " Dia memiliki semua dokumen pendukung. Tertata rapi dan berurutan,” kata Turner.
    Wanita berusia 56 tahun ini mengatakan Wanda benar dan pemerintah berutang sebanyak itu kepada mantan masinis itu. Sekarang, berkat bantuan dari Turner dan seorang pengacara yang ditemuinya, Witter seharusnya menerima cek sebesar US$99,99 ribu atau Rp1,31 miliar dalam beberapa hari ke depan.

    Kisah Witter hingga menjadi tunawisma dimulai ketika dia kehilangan pekerjaannya sebagai seorang masinis, dan pindah bersama putrinya di Colorado. Witter lulus sebagai paralegal dari perguruan tinggi setempat, dan pindah ke DC pada tahun 1999 untuk mencari pekerjaan.Tapi itu adalah sebuah kota yang sulit, dan Witter mengatakan dia tidak berhasil menemukan apa-apa kecuali pekerjaan sambilan di sana-sini. Akhirnya, dia kehabisan uang.

    Ketika ia akhirnya memutuskan untuk mengklaim dana jaminan sosial, dia terus menerima cek yang dikirim kepadanya dengan nominal yang salah. Setiap kali ini terjadi, dia akan menulis 'void' dan mengirimnya kembali sebagai upaya untuk memperbaiki masalah.Witter akhirnya pindah ke tempat penampungan tunawisma, terlalu bangga atau malu untuk memberitahu putrinya tentang situasinya.

    Meskipun dianggap sebagai orang gila dan bahkan dirujuk untuk menjalani konseling psikologis, dia tidak pernah berhenti menegaskan bahwa dia berhak atas uang jaminan sosial. Jadi, dia sangat beruntung bisa bertemu Turner.

    Pada bulan Mei tahun ini, Turner membawa Witter ke Legal Counsel for the Elderly. Di sana ia menerima saran dari pengacara Daniela de la Piedra, yang membenarkan bahwa ia berhak atas uang jaminan sosial yang belum dibayar pemerintah." Dia membutuhkan bantuan ekonomi, bukan mental," kata Turner kepada Washington Post.

    Pada bulan Juni, Witter mendapat kiriman cek pertama bernilai US$999 atau Rp13,18 juta dengan janji sisanya akan dibayarkan kemudian. Sekarang, pembayaran penuh telah dimulai, dan Witter telah pindah ke tempat tinggalnya sendiri, sebuah flat kecil yang disewanya US$500 per bulan atau Rp6,5 juta per bulan

    " Ini menjadi bagian dari masalah tunawisma di DC. Jadi, banyak kasus yang ditutup dengan alasan penerima punya penyakit mental. Seringkali masalah tunawisma ini hanya tentang ekonomi,” kata dia.[dream]

    No comments