Mundur Dari Wakil Presiden, Bung Hatta Hanya Punya Uang Tabungan Rp 200
Jika ada sosok yang membuat Jenderal Hoegeng merasa kagum akan kejujuran seseorang, maka Mohammad Hatta orangnya.
Hatta adalah wakil presiden pertama Republik Indonesia, juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri. Jabatan mentereng yang bisa membuat seseorang kaya tujuh turunan. Namun Hatta bukanlah pejabat bermental tikus seperti para tahanan KPK sekarang.
Jika Jenderal Hoegeng yang terkenal paling jujur saja sampai kagum, maka bisa dibayangkan bagaimana hebatnya Hatta.
Hatta adalah sosok yang membuat Hoegeng selalu malu untuk melakukan tindakan hina seperti korupsi. Apalagi Hoegeng tahu bagaimana melaratnya Hatta setelah mundur sebagai Wakil Presiden tahun 1956.
"Ketika Bung Hatta mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden, diberitakan dia hanya memiliki uang tabungan Rp 200. Uang pensiunnya pun tak cukup untuk membayar biaya listrik," tulis Jenderal Hoegeng dalam memoarnya.
Berapa nilai uang Rp 200 pada saat itu jika dihitung dengan kondisi sekarang? Seorang prajurit TNI berpangkat prajurit satu bercerita pada merdeka.com, saat tahun 1956, gajinya Rp 125 per bulan. Tak cukup untuk hidup sebulan. Biasanya hanya cukup dua minggu, setelahnya sibuk hutang sana-sini.
Ironi, seorang wakil presiden hanya memiliki uang nyaris setara dengan prajurit TNI berpangkat paling rendah.
Saat pensiun, Hatta juga menolak semua jabatan komisaris BUMN atau posisi lain yang sebenarnya bisa membuatnya hidup enak. Tapi sudah jadi rahasia umum jika komisaris BUMN hanya makan gaji buta. Hatta tak sudi memeras bangsanya dengan menduduki jabatan seperti itu.
Seperti kata-katanya yang akan abadi sepanjang zaman.
"Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.."
No comments
Post a Comment