Pasca Pelantikan Wiranto, Muncul Empat Nama Yang Akan Gantikan Posisinya Di Hanura
INTIP - Partai Hanura bersiap mencari ketua umum baru setelah Wiranto ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menkopolhukam. Pasalnya, ada aturan tak tertulis dari presiden yang mengharamkan menterinya merangkap jabatan di partai politik.
Ketua Bappilu Partai Hanura Karna Brata Lesmana mengatakan, partai akan mencari sosok yang pas untuk duduk di kursi ketua umum. ”Kalau memang tidak boleh rangkap jabatan, otomatis harus ada yang dilepas. Saya kira hal itu sudah dipikirkan oleh beliau (Wiranto, Red),” tukas Karna kepada wartawan saat dihubungi, Rabu (27/7).
Mengenai bagaimana proses peralihan kepemimpinannya, Karna menjelaskan, di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sudah dibeberkan tinggal merealisasikannya. ”Nanti ada prosesnya. Inikan mendadak banget,” tandasnya.
Dia juga menambahkan, Wiranto sudah menghitung dan mengkalkulasikan konsekuensi dari keputusan mengambil posisi sebagai menteri. Dirinya yakin Wiranto bisa membantu presiden dalam memperbaiki bangsa.
Sedangkan Ketua DPP Partai Hanura Syarifuddin Sudding mengungkapkan, kemungkinan besar posisi Wiranto tak akan tergeser sebagai ketua umum. Karena, ke depan untuk menjalankan roda organisasi partai akan diaktifkan ketua harian.
”Jadi Pak Wiranto tetap sebagai ketua umum non-aktif. Untuk menjalankan roda partai, akan dibentuk ketua harian. Jadi kewenangan ketua umum akan beralih ke ketua harian,” jelas Sudding.
Sementara, beredar empat nama untuk menggantikan Wiranto. Yakni, Dossy Iskandar Prasetyo, Syarifuddin Suding, Wisnu Dewanto dan Erik Satrya Wardhana. Selain di Komisi III, Dossy pernah menjadi Sekjen Partai Hanura dan saat ini dipercaya sebagai ketua DPP serta wakil Ketua Baleg.
Suding juga saat ini menjabat sebagai Ketua DPP Hanura bersama Wisnu dan Erik. ”Kalau Pak Wiranto mundur dari kursi ketum yang potensi ada Dossy, Sudding, Erik terus paling Wisnu,” ungkap sumber diinternal Partai Hanura kepada INDOPOS di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (27/7). (jpnn)
No comments
Post a Comment