Inilah Lima Negara Yang Dihuni Banyak Orang Indonesia
ilustrasi |
Seseorang yang berasal dan terlahir di sebuah negara, belum tentu akan menghabiskan sisa hidupnya di negara asal mereka. Sebut saja orang-orang Tiongkok dan India. Banyak dari etnis mereka tersebar di berbagai negara di dunia ini, termasuk di Indonesia. Hal demikian juga dialami oleh sebagian orang Indonesia itu sendiri.
Tidak sedikit pula orang Indonesia yang tinggal menetap di negara lain. Banyak faktor mereka pindah domisili, mulai dari tujuan mencari hidup yang lebih layak, hingga faktor sejarah menyebabkan mereka "terdampar" di negeri orang. Hingga kini, terdapat jutaan orang Indonesia yang tinggal di luar negeri. Berikut ulasannya seperti dikutip dari boombastis.com.
Malaysia (sekitar 2,5 juta jiwa)
Malaysia menjadi negara yang paling banyak ditinggali orang Indonesia. Diperkirakan ada sekitar 2,5 juta saudara kita berada di sana. Dominan dari mereka ialah pekerja. Meski begitu, ada juga Namun, faktor historis yang menjadi alasan mengapa jumlah mereka begitu banyak di sana.
Sejarah mencatat, ada beberapa kejadian penyebab perpindahan orang pribumi ke Malaysia. Di antaranya perpindahan orang-orang Bugis, Jawa dan lainnya ke wilayah Kesultanan Malaka dengan tujuan berdagang. Arus perdagangan di jalur Malaka dahulu begitu kuat sehingga menarik minat para orang Indonesia untuk berdagang.
Selain berlatar perniagaan, ada pula alasan untuk menyelamatkan diri sehingga berpindah ke Malaysia. Seperti yang dilakukan orang-orang Mandailing dan Minangkabau yang menghindari konflik Perang Paderi.
Belanda (395 ribu jiwa)
Belanda ialah salah satu negara Eropa yang banyak dihuni orang Indonesia. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Selain dari segi historis, di mana Belanda dulu merupakan penjajah Indonesia, faktor perbaikan ekonomi juga menjadi pendorong orang pribumi pindah ke sana.
Dahulu banyak orang Indonesia tertarik untuk pindah ke negeri kincir angin lantaran melihat tentara kompeni yang hidupnya sangat makmur. Tercatat, lebih kurang 395 ribu jiwa orang Indonesia ada di sana.
Uniknya, sebagian besar orang Indonesia di sana adalah warga Maluku. Rata-rata mereka dulu adalah bekas atau keturunan para serdadu Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) atau tentara Kerajaan Hindia Belanda.
Suriname (90 ribu jiwa)
Masih menyinggung soal penjajahan Belanda di bumi Indonesia. Belanda dulu lama sekali bercokol di bumi nusantara. Selain Indonesia, tentara kolonial itu juga memiliki tanah jajahan di Suriname. Guna memaksimalkan potensi negara kecil itu, dikirimlah orang-orang Indonesia untuk menjadi buruh tani di sana, yang kebanyakan berasal dari etnis Jawa.
Saat itu cukup banyak orang Indonesia oleh Belanda dikirim ke Suriname, yakni sekira 15 persen dari total populasi. Mereka akhirnya menetap di sana dalam jangka waktu yang lama bahkan masih eksis hingga saat ini. Meski jauh dari tanah kelahirannya, orang-orang Jawa Suriname tetap setia melestarikan budayanya sebagai identitas asal mereka.
Australia (86 ribu jiwa)
Orang Indonesia juga banyak berdomisili di Australia. Dilihat dari sejarah ternyata sudah banyak para pelaut kita dahulu melakukan penjelajahan di sepanjang garis pantai negeri kangguru itu.
Di tahun 1.900-an, para pelaut Bugis dengan kapal Phinisi kebanggaannya pernah melakukan pelayaran ke Australia. Aktivitas pelayaran itu dijadikan rutinitas tahunan. Bahkan mereka rela menetap berbulan-bulan di sana.
Dari sinilah yang menyebabkan banyaknya orang Indonesia berada di Australia. Di era modern saat ini juga banyak orang Indonesia hijrah ke Aussie untuk menempuh pendidikan ataupun bekerja.
Kaledonia Baru (tujuh ribuan jiwa)
Kaledonia Baru merupakan negeri jajahan Perancis yang terletak di sebelah timur Australia atau di sebelah utara Selandia Baru. Negara ini sebagian kecil dari warganya adalah keturunan Indonesia, khususnya orang Jawa.
Ceritanya, dahulu orang-orang Belanda menjalin kerja sama dengan Perancis dalam hal ekonomi. Suatu ketika Perancis membutuhkan banyak pekerja untuk memberdayakan tanah di Kaledonia Baru. Belanda lalu memenuhi permintaan tersebut dengan mulai mengirimkan orang-orang Jawa ke sana.
Alhasil, hingga kini orang Jawa di sana masih eksis sama halnya di Suriname. Mereka bahkan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari mereka.
No comments
Post a Comment