Akibat Makian AHOK Pada Sang Ibu Si Anak Malu Ke Sekolah
Ibu muda dari Koja, Yusri Isnaeni (32) mengaku kesal dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang 'memaki' dirinya di Balaikota, Jakarta, saat mempertanyakan teknis penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Saat itu, Yusri disebut Ahok sebagai maling karena diduga mencairkan dana KJP.
Dari peristiwa itu, Yusri mengaku harus menanggung rasa malu lantaran terus dicemooh para tetangganya. Malah menurut Yusri, tidak hanya dirinya yang menjadi korban cemoohan, putri keduanya A yang duduk di kelas 3 SD Al Khoiriyah, Koja, Jakarta Utara, juga merasakan hal yang sama.
"Ya anak-anak sekarang sudah nonton TV. Mungkin dikasih tahu sama orang tuanya juga kan. Anak saya jadi korban jadinya.
Malahan menurut Yusri, A sudah tidak mau bersekolah lagi. Selain malu, putri bontotnya itu juga saat ini cenderung lebih banyak diam. Ia tak mau tinggal diam. Yusri pun mengaku sempat mendatangi ke sekolah A untuk menjelaskan peristiwa sebenarnya ke guru-guru di sekolah dan teman-teman anaknya.
"Dari sebelum libur dia (A) sudah enggak mau masuk sekolah. Dicemooh teman-temannya. Belum lagi teman mainnya di rumah. Saya sih sudah ke sekolahnya juga buat jelasin ke guru-guru di sekolah sama teman-temannya," beber janda anak dua itu.
Dari situ Yusri mengaku akan kembali meminta pertanggungjawaban Ahok. Lantaran saat ini makian maling juga diterima anaknya.
"Ya lanjut saja pokoknya kasusnya. Saya mau dia (Ahok) turun langsung minta maaf ke saya dan anak saya," tutup Yusri.
Alasan Ahok
Ahok membeberkan alasan terkait sebutan maling kepada Yusri Isnaeni, ibu muda dari Koja, Jakarta Utara, yang menanyakan soal Kartu Jakarta Pintar (KJP). Saat itu Yusri mengadu ke Ahok lantaran dipotong 10 persen saat mencairkan dana KJP milik anaknya.
Padahal sesuai peraturan, uang KJP tidak bisa dicairkan dalam bentuk tunai. Dana bantuan itu hanya bisa digunakan untuk kebutuhan sekolah anak di tempat-tempat yang telah disediakan.
"Saya juga marah-marah, enak saja dia mengambil uang kita, itu pelanggaran. Kalau kamu mengambil uang kontan itu pelanggaran, terus kamu menggunakan KJP anakmu itu pelanggaran, jelas. Makanya saya bilang mencuri (maling) uang," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Ahok tidak ingin dana KJP itu disalahgunakan karena kebijakan penggunaannya tidak bisa diuangkan secara tunai.
"Sebagai gubernur saya harus menjaga uang rakyat supaya tidak dicuri. Kalau Anda mau menguangkan, berarti Anda mengambil uang yang bukan hak Anda, itu mencuri," ucap dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu bahkan tak takut jika ketegasannya itu berdampak pada karier politiknya di DKI. Ia tak khawatir warga memusuhinya asalkan Jakarta tertata dengan baik dan terlepas dari praktik korupsi mulai dari hal yang paling kecil.
No comments
Post a Comment