• Breaking News

    Unik : Tradisi Ngarot, Cara Mengetahui Keperawanan Seorang Gadis


    “Kalau anak perawan itu tidak gadis lagi, rangkaian bunganya akan layu,” begitu kata Raidi Bin Papung, Kepala Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, di tengah persiapan tradisi Ngarot, Rabu (25/11/2015).

    Deretan kata itu adalah mitos leluhur yang sampai hari ini masih dipertahankan.

    Tak sekadar mitos, kalimat itu akan terus dilestarikan lantaran memiliki banyak nilai dan makna untuk kehidupan masyarakat, khususnya generasi kaum muda-mudi.

    Raidi menyebut, mitos tersebut berfungsi sebagai pencegah agar generasi penerus bangsa, khususnya keturunan Desa Lelea, senantiasa mempertahankan budi pekerti, termasuk kesucian dan kebersihan.

    “(Mitos) itu bagus sebagai rem, agar anak-anak jangan berbuat yang tidak-tidak. Itu nilai positif, dan mencegah anak untuk tidak berbuat macam-macam,” katanya sebelum menggelar upacara.

    Dalam tradisi Ngarot, para gadis desa sejak pagi didandani kedua orangtua maupun tetangganya.


    Mereka menggunakan sejumlah bunga yang dirangkai menjadi mahkota.
    tribunnews.com

    No comments