Miliki Bank Ghaib Pria Ini Bisa Narik Uang Hingga Miliaran Rupiah

Seorang pria berusia 40 tahun di Ogan Komering Ulu (OKU), diketahui mampu menarik uang secara gaib. Kabar ini membuat heboh masyarakat setempat. Bahkan, diduga ia sudah menarik uang secara gaib ditaksir hingga triliunan rupiah. Tumpukan uang gaib ini diakui si empunya, tersusun rapi sepanjang 6 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 4 meter di dalam rumah yang bersangkutan.

Kepala desa setempat juga membenarkan kejadian tersebut, bahwa warganya bernama Ruduman tersebut, belakangan ini dikenal mampu mendatangkan uang secara gaib. Oleh masyarakat sekitar ia dikenal, memiliki bank gaib dengan tumpukan uang mencapai meteran persegi. Namun Tidak ada satupun, masyarakat awam yang mampu melihat keberadaan bank gaib yang ada di rumah nya, selain Ruduman sendiri.

Dari sekian banyak uang di bank gaib. Warga setempat, hanya biasa melihat uang di dalam dua karung ukuran 10 kilogram dan satu uang di dalam tas ransel milik sendiri. Jumlahnya tidak bisa dipastikan. Tidak hanya uang pecahan terbaru, uang pecahan yang terbilang lama pun ada dalam tumpukan uang dalam karung dan tas milik Ruduman. Misalnya, uang pecahan Rp.100, Rp 500, dan Rp1000. Serta uang pecahan lama lainnya.

Uang gaib tersebut bisa diambil Ruduman, melalui ritual khusus. Ritual ini sendiri semuanya disiapkan oleh Ruduman. Disebutkan bahwa ia memiliki selembar uang misterius bergambar Soekarno pecahan Rp 1000 warna merah, dan satu lembar uang bergambar tujuh bidadari berwarna merah.

Beberapa warga juga pernah mengetes kemampuan pria ini untuk mendatangkan uang ghaib. Lalu dia menyiapkan piring dan uang gambar Soekarno serta uang bergambar 7 bidadari. Dia lalu meletakan dua lembar uang tersebut di dalam piring dengan posisi tertutup. Mulutnya lalu terlihat komat-kamit selama lebih kurang lima menit. Setelah itu, ia menyuruh seorang warga untuk membuka piring tadi. dan wow, warrga tersebut terkejut, ternyata benar ada uang Rp 500 ribu pecahan Rp100 ribu disana. Padahal sebelumnya tidak ada uang sebanyak itu didalam piring bahkan sejumlah warga pun melihatnya.

Uang hasil, pembuktian tersebut ia minta Rp 100 ribu dari yang bersangkutan. Sementara sisanya, Rp 400 ribu diambil oleh Rudu dan dia masukkan kedalam tas miliknya bersama ribuan lembar uang lainnya.

Seorang warga sendiri masih menyimpan uang pecahan Rp100 ribu yang ia minta dari Rudu tersebut. Selain itu dikatakan Kadus pada saat pembuktian tersebut mereka meminta langsung uang kepada Rudu untuk dibelanjakan apakah palsu atau asli.

Sejauh ini uang yang kami belanjakan tidak ada komplin dari warung dan lainnya mengenai keasliannya. Pekerjaan sehari-hari Rudu sebagai penyadap karet, ia juga bisa mengobati orang sakit dan lainya. 

Namun sayangnya, Kepala Desa menjelaskan bahwa Uang ghaib tersebut tidak boleh dibelanjakan oleh Rudu sendiri untuk keperluan hidupnya. Dengan kata lain ia pantangan menjadikan “durian jatuh” tersebut secara langsung untuk mensejahterakan keluarganya. Bisa saja mungkin dengan cara lain yang sifatnya tidak langsung membelanjakan uang-uang tersebut.

Rudu bukan hanya memiliki uang bergambar Soekarno dan tujuh bidadari, namun ia juga diketahui sangat paham mengenai silsilah mantan presiden Indonesia pertama itu. 

Kediaman Rudu yang saat itu sepi dan tertutup, tampak mulai dipadati warga yang berdatangan untuk menyaksikan kebolehan Rudu dalam menarik uang secara misterius. Bukan hanya dari desa setempat, melainkan juga dari desa-desa tetangga. Bahkan sampai larut malam, warga masih menunggu kehadiran Rudu pulang ke gubuknya. Mereka rata-rata mengaku sangat penasaran untuk melihat langsung kejadian aneh tersebut.