• Breaking News

    Kisah Mantan Direktur Kaya Raya Menjadi Gelandangan

    Gelandangan yang berkeliaran di Seabrook, Texas, Amerika Serikat ini bukan gelandangan biasa. Dia pun menjadi buah bibir masyarakat di sana. Dia adalah Sharafat Khan yang sebenarnya kaya raya dan kini menggelandang di depan rumah mewahnya sendiri. Khan jadi gelandangan karena diusir istrinya sendiri, Shahnaz. 

    Penampilan Sharafat Khan, 69, tak ubahnya seperti gelandangan. Kumal dengan rambut dan cambang yang tak rapi. 

    Setiap hari dia berkeliaran di depan rumah mewah. Hunian tersebut bukan tempat penampungan. Itu adalah rumah Khan sendiri. Dia di­depak dari "istananya" oleh sang istri, Shahnaz, 61. 

    "Dia selalu mengenakan baju yang sama (selama enam bulan ini, Red). Baju tersebut kotor dan dia tidak bisa mengakses kamar mandi serta tak bersepatu," ujar Debbie Scoggins, seorang tetangganya. 

    Hubungan Khan dan Shahnaz pada awalnya baik-baik saja. Namun, enam tahun belakangan ini mereka terus-menerus bertengkar hebat. 

    Entah karena sudah muak atau apa, enam bulan lalu Shahnaz mengusir Khan dan mengganti semua kunci pintu rumah. Otomatis Khan tak bisa masuk. Saat diusir, Khan yang tercatat sebagai direktur perusahaan Kahn Investments LLC itu tidak membawa uang sepeser pun. 

    Selama ini Khan mendapatkan makan dari belas kasihan warga. Beberapa penduduk memberi dia selimut. Namun, itu justru membuat Shahnaz berang. Dia memasang papan peringatan yang melarang warga sekitar memberi Khan makanan. 

    "Jika kalian ingin memberinya makan, bawalah dia ke rumahmu. Jika kalian ingin, kalian bisa membawanya tinggal di rumahmu. Terima kasih atas simpati kalian, tapi jangan membawa apa pun ke rumah ini." Demikianlah ancaman Shahnaz lewat pengumuman tertulis yang ditempel.

    Sejak Khan menggelandang di depan rumah, polisi dibuat sibuk. Sudah ada sekitar 30 panggilan yang masuk terkait dengan Khan. Rata-rata penduduk khawatir dengan kondisi pria yang berada di luar selama berbulan-bulan itu. 

    Mereka takut Khan meninggal karena kondisinya sangat lemah dan sudah sulit berjalan. Terlebih, saat ini kondisi cuaca mulai dingin. Mereka tidak bisa memberikan selimut karena dilarang Shahnaz. 

    Pihak kepolisian tidak bisa melakukan apa pun. Sebab, rumah seharga USD 1,3 juta (sekitar Rp 17,9 miliar) tersebut dia­tasnamakan Khan dan istrinya. Shahnaz bersikukuh tak mengizinkan Khan masuk. 

    Sebaliknya, Khan tidak mau dibawa pergi. Dia lebih suka berkeliaran di depan rumahnya. 
    Khan sebenarnya memiliki dua anak. Namun, entah bagaimana, kedua anaknya tidak melakukan apa pun. Beberapa kerabat dan kenalan Khan sudah menawarkan tempat tinggal. Termasuk menginap di hotel. Namun, Khan menolak semua tawaran itu. 

    "Saya tinggal di properti saya sendiri. Saya memiliki ikatan dengan rumah ini. Saya bisa tinggal di lantai di sebelah sana," ujar Khan. 

    Biasanya Khan tidur dengan berselimut selembar kain tipis di bawah pepohonan depan rumahnya. Kadang-kadang dia memutar ke halaman belakang dan tidur di dekat kolam renang. 
    Khan maupun istrinya memiliki alasan tersendiri terkait pertengkaran mereka. Khan berdalih bahwa istrinya ingin mengambil alih semua harta yang mereka miliki. Dia tak bisa membayar pengacara karena seluruh uangnya berada di dalam rumah. 

    "Dia (Shahnaz) tidak ingin menyerahkan separo kekayaannya," ujar Khan. 
    Namun, versi salah seorang putra Shahnaz berbeda. Dia mengatakan bahwa sang ibu sudah terlalu lelah menghadapi ayahnya yang sering mengajak bertengkar.

    No comments