• Breaking News

    Dewie Yasin Limpo Ditahan KPK Dalam Operasi Tangkap Tangan



    Anggota Komisi VII DPR, Dewie Yasin Limpo mengaku tidak pernah menerima duit suap terkait pembahasan anggaran tahun 2016 terkait proyek pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai, Papua. Dewie mengatakan itu dengan suara tercekat.

    "Saya tidak pernah menerima, melihat uang (suap) saja tidak pernah," kata Dewie dengan suara terisak ketika keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 02.33 WIB di KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (22/10/2015) dini hari.



    Ketika ditanya mengenai jumlah duit suap sebesar SGD 177.700 atau sekitar Rp 1,7 miliar yang disangkakan diterima dirinya, Dewie mengaku baru mendengarnya. Politisi Hanura itu mengatakan akan membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

    "Baru saya dengar (soal duit suap). Saya akan buktikan kalau saya tidak bersalah," kata Dewie.

    Dalam operasi tangkap tangan (OTT) semalam, Dewie ditangkap lantaran diduga menerima duit suap sebesar SGD 177.700. Duit itu disebut terkait pembahasan anggaran di APBN untuk tahun 2016.

    Proyek yang dimaksud yaitu proyek pembangkit listrik tenaga micro hydro di Kabupaten Deiyai, Papua. Untuk proyek tersebut anggarannya masuk di pos Kementerian ESDM.

    KPK memastikan 5 orang tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) tersebut. Kelima tersangka yang dimaksud yaitu Dewie Yasin Limpo (DYL), Rinelda Bandaso (RB) dan Bambang Wahyu Hadi (BWH) selaku penerima serta dua orang lainnya yaitu Setiadi (SET) dan Iranius (IR) selaku pemberi. Sementara 2 orang yang dilepas yaitu Devianto (DEV) selaku ajudan Setiadi dan seorang sopir mobil rental.

    Selain itu sebenarnya masih ada seorang lagi bernama Harry (HAR). Namun Harry hanya menemani Setiadi dan tidak mengetahui tentang penyuapan itu sehingga dilepaskan.

    Dewie merupakan tersangka terakhir yang keluar dari ruang pemeriksaan. Sebelumnya, Rinelda yang terlebih dulu keluar dengan berompi oranye khas tahanan KPK. Sekretaris pribadi Dewie itu tampak menutupi wajahnya dengan pashmina ketika keluar sekitar pukul 01.00 WIB. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun dan langsung masuk ke mobil tahanan.

    Setelah itu giliran Bambang yang keluar sekitar pukul 01.24 WIB. Staf ahli Dewie itu hanya tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata dan juga langsung masuk ke mobil tahanan.

    Kemudian Iranius yang mendapat giliran berikutnya. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Deiyai itu tampak mengenakan topi dan keluar sekitar pukul 01.44 WIB. Lagi-lagi, dia tak bicara dan langsung masuk ke mobil tahanan.

    Setelah itu giliran, Setiadi yang keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 02.00 WIB. Setiadi yang diam saja itu terlihat mengenakan sweater yang dililitkan ke sekeliling kepala dan hanya menunjukkan wajahnya.

    No comments