• Breaking News

    Semua Butuh Proses Maka Hargailah Proses Itu untuk Anda Jadi Sukses

    Sudah terbukti bahwa orang-orang hebat dan terkenal dalam berbagai disiplin dan tempat tidak terlahir sukses. Justru sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang kenyang dengan pengalaman pahit dan mengalami puncak kepayahan dalam meniti tahapan kehidupan. Bahkan, acap kali kekerasan hidup menghampiri mereka. Lapar dan terlantar adalah hal yang biasa kita dengar dari kisah-kisah mereka. Bukan hanya itu, ide, pemikiran dan potensi mereka sering kali mendapatkan pengabaian. Apakah logis jika seorang pegawai muda yang baru saja lulus kuliah menduduki jabatan kepala, direksi atau masuk sebagai dewan pakar?

    Sebaliknya, logiskah jika seorang pemuda yang telah melakukan usaha kecil-kecilan tanpa mengalami perkembangan dan tetap kecil meskipun usahanya telah berjalan lama?

    Untuk pertanyaan pertama, sudah barang tentu jawabannya adalah “tidak”, sebab dari sisi pengalaman dan kecakapan ia belum ada apa-apanya.Bagaimana mungkin ia dapat menduduki jabatan sebagai direktur atau kepala?

    Jawaban untuk pertanyaan kedua juga “tidak”. Ini disebabkan, seorang pemuda yang sejak dini sudah Memulai Usaha kecil-kecilan, lambat laun ia akan berkembang menuju perbaikan demi perbaikan.

    Apa yang hendak kami sampaikan di sini tidak lain memberi sebuah gambaran bahwa hidup mempunyai tahapannya tersendiri. Misalnya, jika Anda bekerja di sebuah perusahaan, maka Anda harus memasuki masa-masa pelatihan, baru kemudian Anda menjadi seorang asisten salah seorang staf. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, maka posisi Anda semakin meningkat. Sementara itu, orang lain yang akan mengisi lowongan yang kosong. Lebih lanjut, ketika Anda telah teruji Anda akan diangkat menjadi asisten pejabat senior yang pada saat yang sama Andalah yang akan melatih orang-orang yang baru bergabung di perusahaan Anda terutama mereka yang first graduet. Demikianlah, hirarki semacam ini terus berlaku hingga sampailah Anda pada posisi puncak karir Anda.

    Tegasnya, tangga jabatan di suatu perusahaan tidak dinaikai sekaligus, tetapi ia harus ditapaki satu per satu. Dalam proses meniti tangga karir ini, ternyata tangga yang telah Anda tinggalkan itu akan dipijak oleh orang-orang yang datang setelah Anda. Jika Anda dulunya menjadi bawahan, sekarang mereka yang jadi bawahan Anda. Inilah hidup, inilah riil dunia kerja, dan inilah hirarki jabatan.

    Jika Anda di bulan pertama menginginkan gaji tinggi dan mobil mewah, itu hanyalah omong kosong belaka dan menghayal yang apabila Anda tenggelam dalam khayalan itu, niscaya tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan Anda.

    Begitu juga halnya dengan usaha kecil yang Anda rintis, apabila dalam hati Anda tertanam sebuah keyakinan bahwa usaha yangh Anda tekuni itu tidak akan selamanya demikian, niscaya ia akan menjadi besar dan menggurita. Untuk mencapai itu, usahakan selalu bahwa Anda selalu eksis, terus melakukan perbaikan dan intens terhadap hubungan personal. Lakukanlah segalanya dengan maksimal yang meskipun Anda kurang menyenanginya. Tegasnya, selama tanggung jawab itu diberikan kepada Anda usahakanlah ia terlaksana secara maksimal.

    Sobat, ini hukum alam. Bahkan, Allah swt adalah Dzat yang Maha Kuasa menciptkan langit dan bumi dalam enam masa, padahal dengan segala kekuasaan-Nya bisa saja ia berfirman “Kun Fayakun”. Ini tidak lain menunjukkan bahwa Allah swt telah mengajarkan kepada manusia bahwa segalanya harus melalui proses dan tahapan, semunaya harus diraih dengan kesabaran dan ketekunan, semuanya harus dengan pengmatan dan analisa semuanya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, ketidaksabaran dan hanya mau hasil instan hanya akan mengakibatkan kegagalan, capek sedih dan susah.

    Tangga kehidupan ini tidak akan Anda tapaki sementara Anda hanya tidur-tiduran di rumah, ngobrol dengan teman dan bersantai-santai. Akan tetapi, tangga itu menuntut usaha Anda agar dapat ditapaki. Terimalah yang sedikit, jangan meremehkan hasil yang Anda raih meskipun itu kecil, nikmati saja pekerjaan Anda hari ini meskipun Anda kurang menyukainya, barang kali itulah jalan yang harus Anda tempuh untuk mencapai tujuan akhir Anda.

    Optimislah..., kesempatanmu untuk maju dan berkembang pasti akan datang. Akan tetapi, ia akan datang jika Anda sabar menanti. Dan pasti ia datang jika Anda yakin mampu menaiki tangga tersebut dengan percaya diri.

    Optimislah..., agar Anda menjadi pemenang dalam tahapan hidup Anda. Jangan terburu nafsu untuk menaiki tangga sekali langkah, karena hal ini tidak akan pernah terjadi. Sebaliknya, adalah mustahil jika seseorang selamanya berada di posisinya yang dulu sampai umurnya habis. Adalah tidak masuk akal apabila semua orang berada di posisi atau jabatan tinggi. Maka, siapa yang akan menjadi bawahan yang meskipun remeh tapi sangat dibutuhkan.

    Perhatikan dan renungkan orang-orang yang ada di sekitar Anda dan orang-orang yang telah mendahului Anda, niscaya Anda tahu bahwa kekhawatiran dan ketakutan Anda itu tidak berdasar. Jika memang demikian, sudah seharusnya Anda tetap optimis. Jika tidak, coba katakan kepadaku, “Apa yang engkau raih di balik ketakutanmu itu?”



    No comments