Kiat Meningkatkan Penjualan yang Efektif dan Bernilai Tambah
Setiap
tahun menjelang pengujung tahun, yaitu di kuartal IV, para pemimpin
perusahaan melakukan ritual pertemuan rutin untuk menyusun program kerja
tahun berikutnya. Kegiatan ini biasa disebut sebagai “rapat tahunan”
(annual meeting), rapat kerja (raker), atau rapat koordinasi (rakor).
Banyak anggaran telah dicadangkan, banyak tenaga terpusatkan ke kegiatan
tersebut, tidak sedikit biaya dikeluarkan. Namun setelah dievaluasi,
ternyata efektivitas kegiatan itu tak seimbang dengan usaha-usaha yang
dikeluarkan.
Tentu banyak sekali penyebabnya. Tidak lain dan tidak bukan penyebab
utamanya adalah tidak adanya desain dan metode, serta arahan yang benar
dan rinci bagaimana melaksanakan rapat dengan efektif, baik, dan
bernilai tambah. Diperlukan sekurangnya sembilan kiat dalam pelaksanaan
rapat penjualan yang baik. Dalam tulisan kali ini dibahas dulu mengenai
lima kiat dalam pelaksanaan rapat penjualan yang efektif dan
bernilai tambah.
Pertama, harus memiliki tujuan yang jelas. Hal ini
perlu disampaikan pada awal korespondensi dengan peserta di masa
persiapan/pra rapat, dan dilakukan pengulangan saat rapat penjualan
dimulai. Adapun hal-hal yang perlu diinformasikan terkait tujuan dari
raker mencakup lima hal penting, yaitu (1) Memecahkan masalah baik
berkaitan dengan operasional penjualan maupun pendukung penjualan; (2)
Menyampaikan informasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan pencapaian
sasaran perusahaan; (3) Forum demokrasi untuk mengungkapkan pendapat;
(4) Alat koordinasi baik untuk interaksi secara vertikal maupun
horizontal; (5) Sarana bernegosiasi untuk mencari kesepakatan.
Kedua, bahan rapat penjualan. Ada tiga hal yang
diperlukan untuk rapat penjualan, yaitu agenda dan susunan rapat secara
rinci; bahan/materi/isu yang akan dibahas dalam rapat penjualan
tersebut; dan notula setiap sesi untuk mencatat keputusan-keputusan yang
sudah diambil, juga kesimpulan-kesimpulan hasil rapat penjualan setiap
presentasi yang dilaksanakan.
Ketiga, memenuhi persyaratan rapat penjualan yang
baik. Agar rapat penjualan berjalan lancar, kondusif, serta mencapai
sasaran secara optimal, maka diperlukan hal-hal berikut ini. (1) Suasana
harus terbuka; (2) Tidak terjadi monopoli pembicaraan; (3) Diusahakan
terjadi partisipasi peserta aktif; (4) Adanya peran pemimpin untuk
membimbing dan mengawasi; (5) Bilamana terjadi perbedaan pendapat harus
didasarkan argumentasi, bukannya emosi; (6) Pernyataan ataupun
pertanyaan hendaknya disampaikan secara singkat dan jelas, sementara
yang sering kita langgar adalah tidak disiplinnya waktu. Hal inilah juga yang perlu mendapat perhatian.
Keempat. Menentukan jenis dan format rapat
penjualan. Karena rapat penjualan memiliki fungsi dan tujuan peserta
yang beragam, agar dapat berjalan dengan baik maka jenis-jenis rapat
dapat disesuaikan dengan manfaat yang ingin dicapai. Adapun jenis-jenis
rapat meliputi rapat pleno, rapat divisi/komisi, rapat resmi, rapat
tidak resmi, rapat terbuka, rapat tertutup, diskusi kelompok, dan
sebagainya.
Kelima, fungsi dari peserta rapat tim penjualan.
Karena mengharapkan peran peserta dan penyelenggara rapat mendapatkan
hasil terbaik, maka perlu disampaikan fungsi peserta. Para peserta dapat
memiliki fungsi yang sangat strategis, yaitu sebagai penyumbang data,
penyumbang gagasan, perumus kesimpulan, penerima hasil keputusan rapat,
dan sebagai pembantu pimpinan.
No comments
Post a Comment