Ketika Rasa Bosan Melanda : Agar Tetap FOKUS Pada Tujuan Hidup Berikut Tipsnya
Di awal ketika kita mempersiapkan sebuah Tujuan, kita pasti sangat
bersemangat, sangat enerjik, dan berapi-api untuk meraihnya, namun
seiring berjalannya waktu, satu dua hari, 1 minggu dua minggu, 1 bulan
dua bulan bahkan sampai 1 tahun kita mungkin akan semangat dengan goal
yang ingin kita capai sampai kita merasa bosan dan jenuh, entah
kejenuhan itu karena hasil yang belum kita dapat sesuai target, atau
bisa saja karena hambatan yang kita rasa tidak bisa kita lalui yang kita
temukan dalam proses untuk meraih goal tersebut, dan alasan lainnya,
sehingga mengakibatkan kita tidak fokus lagi dan bahkan tidak peduli
dengan goal/impian kita dan malah jauh lebih buruk lagi, kita mengubur
semua impian/goal kita untuk tidak mewujudkannya.
Setiap orang pasti mempunyai goal dan mimpi dalam hidupnya. Goal ingin
menjadi juara kelas, menjadi seorang seniman, menjadi pengusaha
sukses, goal ingin membentuk berat tubuh yang ideal dengan pergi rutin
ke tempat gym, ingin berlibur ke tempat menyenangkan, dan lain
sebagainya. Entah apapun goal atau mimpi kita dalam hidup ini, sebuah
goal bisa menjadi penggerak atau motivasi untuk menjalani kehidupan ini.
Memiliki goal sangatlah penting dimiliki oleh setiap individu siapapun
dan dimanapun berada, tidak memandang kelas, ataupun ras. Bahkan Saya
pernah mendengar dari seorang tukang ojek sekalipun yang berkata bahwa
Goal itu ibarat bensin yang menggerakan motornya utuk menarik penumpang,
sehingga dapurnya tetap ngebul.
Mungkin kamu adalah satu dari sekian ribu orang yang mengalami persoalan yang sama sehingga tidak ada motivasi lagi untuk bermimpi. Lalu apa donk yang harus kita lakukan ketika kita dilanda rasa jenuh dan bosan padahal harusnya kita ingin fokus pada goal itu sendiri?. Perlu kita ketahui bahwa sebagai manusia biasa adalah sangat wajar memiliki rasa bosan, jenuh, jengah, malas, dan sebagainya. Namun hal yang perlu kita sadari adalah jangan sampai rasa bosan itu mengendalikan hidup kita, dengan sekuat tenaga kita harus selalu berusaha untuk mengalahkannya. Jika titik jenuh memang sudah benar-benar sangat menganggu, sebaiknya kita istirahat dulu dari semua kegiatan dan aktifitas rutinitas, hal ini bertujuan untuk mengumpulkan kembali energi agar kembali fresh, cara yang sederhana kita bisa pergi tidur, atau jalan-jalan ke tempat yang menyenangkan untuk mendinginkan pikiran kita ke titik nol.
Apakah Semangat/Motivasi itu bertahan lama?
Tidak ada seorang pun yang bisa menjamin berapa lama seseorang tetap
temotivasi untuk meraih sesuatu, semuanya tergantung pada diri kita
sediri. Ketika Kita akan menghadapi sebuah kompetisi pertandingan, pada
awalnya kita akan sangat semangat dengan berbagai alasan, diantaranya
karena kita ingin menjadi juara memenangkan pertandingan tersebut, semua
tim menyemangati, banyak dukungan dimana-mana, momen tersebut adalah
momen ketika semangat kita sedang berada dipuncak-puncaknya. Namun
ketika kita jatuh dan terpuruk, kita akan merasa sendiri dan tidak ada
orang lain yang menyemangati lagi, harapan berasa hampa, semuanya tampak
tidak berjalan seperti yang kita mau. Lalu dimana orang-orang yang dulu
mendukung kita? dimana mereka sekarang? Kita harus selalu ingat bahwa
kita adalah peran utama (Starring) dalam hidup kita ini, orang
lain hanyalah pemeran pembantu. Jadi orang yang paling tepat menolong
diri kita sendiri adalah kita, bukan orang lain.
Nasehat Seorang Pelatih Atlet Profesional
Percakapan singkat antara seorang atlet amatir dengan seorang pelatihnya
dibawah ini mungkin bisa menggugah dan mengembalikan semangat kita.
Ketika pada sesi latihan seorang atlet bertanya:
"Apa yang membedakan antara atlet terbaik dengan atlet yang biasa. Apa yang atlet itu lakukan, yang atlet lainnya tidak lakukan?".
Sang Pelatih menjawab dengan tegas:
"Bakat, faktor genetik/keturunan, dan keberuntungan."
Namun kemudian dia menambahkan:
"Namun seorang atlet terbaik adalah dia yang bisa mengatasi rasa bosan dalam dirinya karena latihan yang dila lakukan lagi dan lagi"
Inti dari nasehat yang diberikan oleh sang pelatih itu cukup mengejutkan karena pola pikirnya berbeda dengan orang kebanyakan, yang mana banyak orang berbicara bahwa kita harus tetap termotivasi untuk meraih apapun goal yang ingin kita raih. Apakah itu bisnis, olah raga, atau seni, sampai dia berkata "Saya bosan dan menyerah karena tidak termotivasi lagi", yang akhirnya dia berfikir bahwa orang yang sukses itu adalah orang yang mempunyai motivasi tiada henti. Dan hasilnya adalah kita menjadi putus asa, terpuruk, dan jatuh karena tidak termotivasi lagi.
Sang pelatih juga berkata bahwa orang-orang sukses juga mengalami dilanda rasa bosan dan sering merasa tidak termotivasi, sama seperti orang kebanyakan. Mereka tidak mempunyai rumus atau formula ajaib yang membuat mereka merasa terus terinspirasi setiap hari. Yang membedakan adalah, apapun yang terjadi mereka tetap berada dijalur dan track mereka masing-masing, mereka tidak membiarkan emosi mereka menguasai action mereka untuk meraih goal. Mereka akan tetap action untuk terus show up, bekerja ketika rasa bosan melanda, dan terus melatih diri untuk meraih goal dan impian mereka. Pelatih itu mengugkapkan, bahwa tidak mudah untuk menjalani proses ini, tetapi hal itulah yang membedakan atlet terbaik dengan atlet yang lainnya.
"Apa yang membedakan antara atlet terbaik dengan atlet yang biasa. Apa yang atlet itu lakukan, yang atlet lainnya tidak lakukan?".
Sang Pelatih menjawab dengan tegas:
"Bakat, faktor genetik/keturunan, dan keberuntungan."
Namun kemudian dia menambahkan:
"Namun seorang atlet terbaik adalah dia yang bisa mengatasi rasa bosan dalam dirinya karena latihan yang dila lakukan lagi dan lagi"
Inti dari nasehat yang diberikan oleh sang pelatih itu cukup mengejutkan karena pola pikirnya berbeda dengan orang kebanyakan, yang mana banyak orang berbicara bahwa kita harus tetap termotivasi untuk meraih apapun goal yang ingin kita raih. Apakah itu bisnis, olah raga, atau seni, sampai dia berkata "Saya bosan dan menyerah karena tidak termotivasi lagi", yang akhirnya dia berfikir bahwa orang yang sukses itu adalah orang yang mempunyai motivasi tiada henti. Dan hasilnya adalah kita menjadi putus asa, terpuruk, dan jatuh karena tidak termotivasi lagi.
Sang pelatih juga berkata bahwa orang-orang sukses juga mengalami dilanda rasa bosan dan sering merasa tidak termotivasi, sama seperti orang kebanyakan. Mereka tidak mempunyai rumus atau formula ajaib yang membuat mereka merasa terus terinspirasi setiap hari. Yang membedakan adalah, apapun yang terjadi mereka tetap berada dijalur dan track mereka masing-masing, mereka tidak membiarkan emosi mereka menguasai action mereka untuk meraih goal. Mereka akan tetap action untuk terus show up, bekerja ketika rasa bosan melanda, dan terus melatih diri untuk meraih goal dan impian mereka. Pelatih itu mengugkapkan, bahwa tidak mudah untuk menjalani proses ini, tetapi hal itulah yang membedakan atlet terbaik dengan atlet yang lainnya.
Fokus Pada Proses Bukan Pada Hasil
Banyak orang beranggapan pada hasil, Mereka berkata:
- "Jika saya bisa turun 7-8 Kg, maka bentuk tubuh saya akan ideal"
- "Andai saja kita mempunyai cukup modal, maka bisnis kita akan lancar"
- "Jika saya sekaya orang itu, maka saya akan sukses"
- "Hanya jika saya punya mobil mewah saya bisa mendapatkan gadis itu"
- dll
Akan tetapi jika kita melihat lebih dalam lagi orang-orang yang
konsisten menggapai goal/mimpi mereka, kita akan tersadar bahwa mereka
tidak fokus pada hasil melainkan komitmen mereka pada proses, mereka
JATUH CINTA pada pekerjaan mereka, bukan pada hasil. Karena ketika
mereka jatuh cinta dengan proses yang dijalani, maka apapun hasilnya
akan tetap enjoy.
- Jika kita ingin menjadi seorang penulis hebat, maka mengetahui buku kita laris terjual adalah sesuatu yang hebat. Tetapi cara untuk mencapai hasilnya adalah dengan menikmati proses menulis.
- Jika kita ingin menjadi marketing yang sukses, maka mendapatkan banyak klien/konsumen akan membuat kita bahagia. Tapi untuk mencapai hasilnya kita harus menikmati proses marketing itu sendiri.
- Jika kita ingin mendapatkan tubuh yang ideal/bagus, maka turun 3-8 kg akan sangat bagus. Tapi untuk itu kita harus menikmati proses exercise/latihan dan nge gym.
Dengan kata lain kita harus jatuh cinta dengan rasa bosan itu sendiri,
jatuh cinta dengan rutinitas, jatuh cinta melakukan hal yang sama
berulang-ulang melatih diri, jatuh cinta dengan segala proses yang
dikerjakan dan biarkan hasil akan mengikuti proses tersebut, sesuai
hukum keseimbangan alam semesta bahasa output=input.
No comments
Post a Comment