Alasan Rokok Elektrik Lebih Berisiko
ROKOK Elektrik merupakan salah satu terapi pengganti
nikotin yang menggunakan listrik dari tenaga baterai menguapkan nikotin
cair. Alat ini juga disebut dengan Electronic Nicotine Delivery System
(ENDS).
Rokok jenis modern ini dirancang untuk memberikan nikotin dan tetap
memberikan sensasi merokok pada penggunanya, walau tanpa pembakaran tembakau.
"Sampai saat ini keamanan e-cig belum terbukti secara ilmiah.
Walaupun begitu, rokok elektronik ini tentu memiliki bahaya bagi
kesehatan," ujar Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
Adanya laporan kasus pribadi dari konsumen dari berbagai tempat yang
pernah dirawat karena mengalami insiden atau gangguan kesehatan bisa
menjadi bukti bagi berbahaya perangkat ini. Kasus tersebut di antaranya:
pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hypotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok elektrik dalam mulut, dan lain-lain.
Menurut keterangan tertulis yang disampaikan oleh Prof. Tjandra kepada Okezone, ada juga akibat negatif yang dapat secara umum terjadi pada pengguna rokok elektrik.
Adiksi
Alat ini merupakan cara baru memasukkan nikotin ke dalam tubuh, yang
mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh. Efek dari nikotin seperti
meningkatkan adrenalin, tekanan darah, dan juga mengakibatkan ketagihan.
Keracunan
Adanya peringatan dari pabrik rokok elektrik yang menyatakan konsumen
yang memiliki penyakit pernapasan (asma, PPOK, bronchitis, pneumonia),
uap yang dihasilkan rokok elektrik dapat menimbulkan serangan asma,
sesak napas, dan batuk.
No comments
Post a Comment