Sekilas Nasehat SALOMO Mengenai Tahta Harta dan Wanita
Ketika membaca sebuah buku, kebiasaan saya adalah melihat kata
pengantar dan beberapa halaman depan saja. Mengapa ? Karena di sinilah
terdapat tujuan penulisan, tujuan si penulisnya, dan rangkuman sebuah
buku. Membaca bagian ini, berarti membaca secara cepat dan menyeluruh.
Demikian pula dengan ketiga buku yang meringkas 40 tahun kekayaan,
kebijaksanaan, dan kekuasaan Salomo. Pendeknya, hal - hal inilah yang
dilakukannya sehingga menjadi kaya, terkenal, dan berkuasa.
Apa nasihat Salomo mengenai kekuasaan dan kekayaan ?
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan."
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan."
Apa nasihat Salomo mengenai kehidupan ?
"Kesia-siaan belaka, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia"
"Kesia-siaan belaka, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia"
Apa nasihat Salomo mengenai wanita ?
"Gak tau...soalnya bukune gak jelas ! Wong sing ahli aja gak iso menerangkan apalagi saya!"
"Gak tau...soalnya bukune gak jelas ! Wong sing ahli aja gak iso menerangkan apalagi saya!"
Yang pasti, dari kehidupannya. Dia jatuh karena wanita. Dan segalanya habis juga karena wanita !
Apa hubungan antara iman dengan pengetahuan ? Apa hubungan
antara agama dengan kepandaian ? Jelas tidak ada hubungannya sama sekali
! Namun, orang sukses ini mengatakan ada hubungan antara kecerdasan
dengan Allah. Jika nasihat ini disampaikan oleh hamba Tuhan yang kere
tentunya langsung masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Jikalau kata -
kata ini diucapkan oleh orang kaya yang gak pake agama-agamaan maka
masuk telinga kanan turun ke hati dan kepala dan disimpan di sana !
Salomo adalah kedua-duanya, orang beriman dan orang sukses ! Kok bisa
ngomong kayak gini ? Saya nggak ngerti ! Bukankah orang sugih itu memang
sulit dimengerti ? Hi...hi...hi.... Saya juga belum kaya, makanya belum
ngerti. Saya mau kaya, makanya saya belajar dari orang - orang kaya
cara untuk menjadi sukses ! Suatu saat nanti kalo saya sudah menjadi
orang berduit mungkin kata-kata saya juga tidak dimengerti oleh mereka
yang belum kaya ! Wakakakak.
Salomo, dengan segala kesuksesannya, kekayaannya, dan koleksi
wanitanya ngomong tentang sebuah hidup yang sia-sia, tidak berarti, dan
tidak ada gunanya ! Loh....om Sal, kok gitu sih....saya loh mau jadi
kaya, terkenal, dan menikmati segala kenikmatan dunia...kok ngomong gitu
sih ? Tidak memotivasi dan tidak menjadi berkat loh om Sal. Kan jadi
males nih yang namanya Wapan untuk belajar, kerja dan kerja dan kerja
lagi ! Bangun pagi, gosok gigi, puppy dan mandi.
Tapi, jika dipikirkan sungguh - sungguh, kata - kata om Salomo
memang 100% benar. Nek wes sugih lalu ngapain, kalo udah terkenal lalu
mau apa, kalo sudah mencicipi semua kenikmatan dunia terus mau apa lagi ?
Senangkah hati kita ? Jujur, jawaban saya adalah TIDAK! Hati yang
gembira dan penuh sukacita adalah sebuah perasaan. Dan perasaan adalah
hal yang tidak konsisten ! Menuruti perasaan adalah menuruti angin yang
bergerak kesana kemari. Kadang senang kadang sedih. Kadang marah kadang
seperti mati. Dan betapa sering kita menghubungkan antara perasaan
dengan kebahagiaan ?
Terakhir, tidak ada yang bisa meramalkan hari esok, tidak ada
yang bisa menebak hari kiamat, dan tidak ada yang bisa menebak hari
kematian kita. Namun yang pasti kita semua akan mati. Harta, Tahta dan
Wanita tidak kita bawa ke alam sana ! Yang kita bawa adalah segala
kebaikan kita yang diingat oleh orang - orang yang pernah kita tolong.
Juga segala kejahatan yang pernah kita lakukan terhadap orang - orang
yang kita sakit hatinya ! Bukankah tepat perkataan Om Sal bahwa segala
sesuatu adalah kesia-siaan belaka ?
No comments
Post a Comment