Investasi Disarankan Bagi Yang Masih Single ( Lajang)
“Tidak ada anak yang ditanggung, tidak ada pasangan yang perlu
dipertimbangkan, tidak ada kebutuhan keluarga yang dipermasalahkan.
Semuanya menjadi begitu sederhana,” ujar Tejasari, perencana keuangan
independen dari TataDana Consulting, partner Ngaturduit.com.
Ketika berbicara tentang rencana investasi bagi keluarga, maka uang yang dimiliki selalu untuk tujuan keluarga. Anak, pasangan, keluarga, adalah orang-orang yang secara tidak langsung masuk dalam arah investasi kita. Lalu, bagaimana dengan para lajang ?
Menurut Tejasari inilah waktu yang seharusnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk berinvestasi.
“Mau bersenang-senang dahulu, investasi nanti saja? Silahkan saja,” ujar Tejasari.. “Tetapi, waktu untuk berinvestasi yang terbaik adalah sekarang saat Anda masih lajang. Semakin Anda menunda berinvestasi, semakin Anda akan kehilangan waktu yang terbaik ini.”
Walau demikian Tejasari mengingatkan tetap ada rambu-rambu dalam berinvestasi. Jadi, ke mana saja arah investasi yang baik bagi para lajang?
Tabungan dan deposito. Menyimpan uang di tabungan dan deposito, mungkin bukan hal yang menarik untuk para lajang. Tetapi, inilah tempat yang terbaik untuk menyimpan dana darurat kita. Besar dana darurat yang perlu dimiliki oleh para lajang adalah tiga kali biaya bulanan. Tempatkan dana darurat ini di tabungan dan deposito. Walaupun bunganya kurang menarik, tetapi inilah produk yang paling likuid bagi uang Anda.
Properti. Memiliki rumah pertama merupakan keinginan yang diidam-idamkan bagi para lajang. Apalagi dengan harga rumah yang terus berlari melebihi inflasi. Inilah waktunya yang terbaik untuk mulai membeli properti. Siapkan uang muka untuk membeli rumah kecil sederhana atau apartemen yang diinginkan, dan segera ambil KPR untuk kelanjutan pembayarannya. Menyicil KPR akan memaksa kita untuk menyisihkan uang dan berinvestasi.
Produk investasi agresif. Muda, lajang dan berani, adalah ciri ciri investor agresif. Tujuan jangka panjang selalu menjadi tujuan yang tepat untuk memilih investasi yang agresif. Pilihan saham atau reksadana saham bisa menjadi pilihan investasi yang mampu memenuhi tujuan jangka panjang bagi para lajang, juga memenuhi sifat agresif yang dimiliki. Ayo coba sedikit demi sedikit, dan rasakan bagaimana naik turunnya investasi ini, mampu memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat. (Antono Purnomo).
Menurut Tejasari inilah waktu yang seharusnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk berinvestasi.
“Mau bersenang-senang dahulu, investasi nanti saja? Silahkan saja,” ujar Tejasari.. “Tetapi, waktu untuk berinvestasi yang terbaik adalah sekarang saat Anda masih lajang. Semakin Anda menunda berinvestasi, semakin Anda akan kehilangan waktu yang terbaik ini.”
Walau demikian Tejasari mengingatkan tetap ada rambu-rambu dalam berinvestasi. Jadi, ke mana saja arah investasi yang baik bagi para lajang?
Tabungan dan deposito. Menyimpan uang di tabungan dan deposito, mungkin bukan hal yang menarik untuk para lajang. Tetapi, inilah tempat yang terbaik untuk menyimpan dana darurat kita. Besar dana darurat yang perlu dimiliki oleh para lajang adalah tiga kali biaya bulanan. Tempatkan dana darurat ini di tabungan dan deposito. Walaupun bunganya kurang menarik, tetapi inilah produk yang paling likuid bagi uang Anda.
Properti. Memiliki rumah pertama merupakan keinginan yang diidam-idamkan bagi para lajang. Apalagi dengan harga rumah yang terus berlari melebihi inflasi. Inilah waktunya yang terbaik untuk mulai membeli properti. Siapkan uang muka untuk membeli rumah kecil sederhana atau apartemen yang diinginkan, dan segera ambil KPR untuk kelanjutan pembayarannya. Menyicil KPR akan memaksa kita untuk menyisihkan uang dan berinvestasi.
Produk investasi agresif. Muda, lajang dan berani, adalah ciri ciri investor agresif. Tujuan jangka panjang selalu menjadi tujuan yang tepat untuk memilih investasi yang agresif. Pilihan saham atau reksadana saham bisa menjadi pilihan investasi yang mampu memenuhi tujuan jangka panjang bagi para lajang, juga memenuhi sifat agresif yang dimiliki. Ayo coba sedikit demi sedikit, dan rasakan bagaimana naik turunnya investasi ini, mampu memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat. (Antono Purnomo).
No comments
Post a Comment