Perbedaan Antara Pemimpin Dan Pimpinan
SOSOK PEMIMPIN merupakan figur mutlak dimana ada
sebuah kelompok / organisai. Dalam pengelihatan sangat tipis pembeda antara
pemimpin dan pimpinan, namun akan sangat terasa dalam sebuah sistem yang
berjalan apakah sang pucuk diatas itu menerapkan sistem yang menjadi pengayom
atau hanya tukang perintah saja.
Pembeda antara sang pemimpin dan pimpinan adalah
sikap dalam menajalankan kepengurusan, sang pemimpin akan menjadi seorang yang
selalu mengayomi, duduk sama rendah, dan berdiri sama tinggi dengan siapapun.
Sedangkan sang pimpinan senantiasa menjadi seorang Jendral, yang selalu siap
memerintah tanpa melihat situasi.
Figur pemimpin ideal setidaknya harus mampu
berperan sebagai leader (kesepahaman dalam satu pikiran, satu perkataan, dan
satu perbuatan dengan benar). Pemimpin perlu berjiwa manajer (memiliki
kemampuan dalam hal manajerial), juga entertainer (berkaitan dengan masalah
human relation. Pemimpin harus dapat membina hubungan baik dengan sesama
manusia secara horizontal dengan pimpinan mana pun, di samping dapat membina
hubungan baik dengan bawahannya serta dengan lingkungan sekitarnya), juga
memiliki jiwa kewirausahaan.
Pemimpin juga memerlukan jiwa kejuangan yang
tinggi, serta keuletan yang tahan banting agar kepemimpinannya bisa berjalan
dengan baik tak tersisihkan. Pemimpin menjadi pendorong atau pemberi motivasi
bagi bawahannya. Pemimpin harus mampu berperan sebagai perancang di berbagai
bidang bagi kemajuan yang dipimpinnya, bertindak layaknya ayah terhadap anak-anaknya
dengan penuh kasih, serta menjadi "pelayan" yang bertanggung jawab
kepada bawahanya. Kriteria lainnya adalah menjadi guru, pendidik, dan pengajar
yang baik serta menjadi "teladan" bagi bawahannya.
Pemimpin dituntut memiliki pengetahuan dan
berwawasan tinggi agar tidak kalah dari bawahannya, terampil dan gesit serta
cekatan dalam bertindak. Pemimpin ideal selayaknya berpikir tepat sasaran/tajam
berpikir karena jika pemimpin keliru atau berspekulasi, akan menghambat
kepemimpinannya.
Pemimpin harus memiliki keuletan dan ketekunan
yang tinggi. Kepemimpinannya pantang menyerah dan tidak pernah putus asa
sehingga semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan berhasil guna.
Pemimpin dituntut jujur, baik dalam perkataan, pemikiran, maupun perbuatan, sehingga
dipercaya (rekan kerja/sejawat/institusinya) atau pun bawahannya.
Di samping itu, pemimpin senantiasa memiliki
sikap terbuka untuk dikritik, "legowo", dan bijaksana sehingga mau
menerima saran dan terbuka untuk dikritik jika salah atau menyimpang dari
aturan yang ditetapkan. Selayaknya pula ia dekat dan dipercaya masyarakat atau
rakyatnya.
Pemimpin ideal harus bersikap bijaksana/bajik.
Perintah yang diberikan harus dapat dipahami manfaat dan kegunaannya oleh
bawahannya sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Selayaknya berperilaku dan
bertindak sebagaimana orang tua yang bijak dan ramah atau bestari kepada
bawahannya karena dapat menumbuhkan rasa nyaman dalam bekerja dan beraktivitas.
Pemimpin berusaha "memikat hati" lewat
perbuatan dan tingkah lakunya, ia juga menjadi kebanggaan bagi bawahannya.
Kepemimpinannya harus mampu membujuk dan menenteramkan hati dengan menumbuhkan
semangat kerja bawahannya. Pemimpin tidak segan-segan memuji, mengulas, dan
mengoreksi bawahannya secara santun.
Kaidahnya berpijak kepada kuantitas dan kualitas
hubungan antarmanusia, dalam kondisi yang tidak kaku dan tidak otoriter. Dalam
proses komunikasi harus tetap menggunakan asas silih asih, silih asah, dan
silih asuh.
Sosok
kepemimpinan adalah sosok yang tidak semua orang punya. Tetapi setiap orang
bisa memilikinya, asalkan dia bisa merubah faktor psikologinya.... Sangat
jarang ada orang yang terlahir dengan karakter yang sempurna, karena semuanya
itu tetap membutuhkan sebuah proses dan senantiasa mau berusaha berubah menjadi
pribadi yang dapat bermanfaat bagi orang-orang yang ada disekitarnya.
No comments
Post a Comment