Ratusan Warga Asing ( Expatriat ) Menyatakan Masuk Islam
Ramai-ramai Expatriat Masuk IslamSebanyak 510 orang menyatakan memeluk Islam dan mengucapkan dua kalimah syahadat di Saudi Arabiyah. Kebanyakan warga asing.
510 orang dari tujuh kewarganegaraan mengucapkan dua kalimah syahadat di Maktab Ta’awun Dakwah Islam, salah satu organisasi dakwah di Saudi Arabiyah. Total jumlah mereka yang menyatakan keislamannya di sana menjadi 3500 orang, termasuk laki-laki dan perempuan yang berasal dari 14 kewarganegaraan.
Pihak humas organisasi dakwah itu mengatakan,”Organisasi ini dengan cepat merespon mereka yang bersyadat dengan memberikan bimbingan dalam hal keislaman, baik aqidah, fiqh, Al Qur’an, bahasa Arab serta pengetahuan yang berguna untuk menjawab beberapa syubhat yang sering mereka hadapi”.
Dalam proses pembimbingan mereka mengadakan pertemuah hingga 801 kali, ditambah dengan kunjungan pribadi secara khusus yang berkesinambungan sebanyak 369 kali, setelah prose situ dilalui maka selesesailah masa pendididikan. Agar komunikasi tidak terputus, maka organisasi mengadakan kegiatan-kegiatan rutin untuk mereka.
Di samping membimbing mu’alaf, organisasi yang diisi 44 personel da’i ini juga melakukan kegiatan dakwah di instansi-instansi asing, rumah sakit, penjara dan tempat-tempat dimana komunitas asing berada. Termsuk pembagian mushaf Al Qur`an dan buku-buku Islam. [Al Islam Al Yaum/thoriq/www.hidayatullah.com]
Ramai-ramai Expatriat Masuk Islam
Banyak ekpatriat (pekerja asing) di Arab Saudi yang memeluk Islam dari agama terdahulunya. Demikian sebagaimana dikutip Arab News, 5 Juli 2007 kemarin
Sebagian besar diantara mereka adalah pria dan wanita asing sesudah belajar lebih banyak tentang keyakinan agama. Data terbaru, dari 4.285 orang wanita asing yang tinggal di Provinsi Timur seorang diantaranya telah menjadi Muslim sejak lima tahun lalu.
Banyak wanita Saudi dan non Saudi secara aktif dilibatkan dalam pengembangan agama Islam. Penambahan jumlah pemeluk Islam ini dianggap sebagai suatu prestasi yang sangat luar biasa.
Tiga pusat dakwah wanita di Provinsi Timur telah mendorong lebih dari 3.000 orang asing memeluk agama Islam. Kantor Al-Ahsa menklaim paling banyak menghantarkan orang memeluk Islam, dengan mengantar 1.298 orang wanita, diikuti oleh kantor Dammam (1.150 orang) dan kantor Alkhobar (1.100 orang).
Juga di Jubail sebanyak 604 orang menjadi muallaf, di Naeeriya (65 orang) , Abqaiq (50 orang) dan Ras Tanura (13 orang).
“Wanita memainkan peran penting dalam tugas dakwah. Mereka menyebarkan ajaran Islam di antara wanita asing baik di rumah, rumah sakit dan comercial center,” ujar Dr. Abdul Wahid Al-Mazroue, Direktur Pusat Dakwah di Dammam.
Abdul Wahid juga menekankan tugas pusat dakwah dalam meningkat kebudayaan dan kesadaran pendidikan.
Kalangan wanita Saudi kini aktif melakukan dakwah. “Sayangnya kesempatan untuk menjelaskan Islam itu yang jarang,” katanya. Karena itu, mereka bagaikan mimpi ketika mendapat kesempatan emas untuk mempelahari Islam.
Data kantor Pusat Dakwah menyebutkan bahwa warga Pilipina tercatat terbesar memeluk Islam. Menurut Muhammad Habeeb, Direktur Pusat Dakwah di distrik Al-Salama, dari 3.230 muallaf di antaranya 2.490 muallaf berasal dari Pilipina. “Ada juga beberapa orang Amerika dan Eropah yuang masuk Islam melalui kantor kami,” kata Habeeb.
Menurut Habeeb, cara berdakwah yang dilakukannya adalah sama dengan cara berdakwah yang dilakukan Rasulullah SAW yang tidak pernah memaksa orang untuk masuk Islam. “Kami tak memaksa orang. Tapi, meminta orang untuk bersedia mendengar tentang Islam,” kata Habeeb. Lebih dari itu adalah bagaimana ia menampilkan Islam secara benar baik dari sisi akhlaq dan perilaku sehari-hari.
Islamic Education Foundation (IEF) di distrik Al-Hamra Jeddah tercatat selama 10 tahun ini telah mengislamkan 4.880 pendatang dari berbagai suku dan bangsa. “Sekitar 40% wanita,” kata Badr Al-Olayan, direktur yayasan tersebut. (SwaraMuslim)
510 orang dari tujuh kewarganegaraan mengucapkan dua kalimah syahadat di Maktab Ta’awun Dakwah Islam, salah satu organisasi dakwah di Saudi Arabiyah. Total jumlah mereka yang menyatakan keislamannya di sana menjadi 3500 orang, termasuk laki-laki dan perempuan yang berasal dari 14 kewarganegaraan.
Pihak humas organisasi dakwah itu mengatakan,”Organisasi ini dengan cepat merespon mereka yang bersyadat dengan memberikan bimbingan dalam hal keislaman, baik aqidah, fiqh, Al Qur’an, bahasa Arab serta pengetahuan yang berguna untuk menjawab beberapa syubhat yang sering mereka hadapi”.
Dalam proses pembimbingan mereka mengadakan pertemuah hingga 801 kali, ditambah dengan kunjungan pribadi secara khusus yang berkesinambungan sebanyak 369 kali, setelah prose situ dilalui maka selesesailah masa pendididikan. Agar komunikasi tidak terputus, maka organisasi mengadakan kegiatan-kegiatan rutin untuk mereka.
Di samping membimbing mu’alaf, organisasi yang diisi 44 personel da’i ini juga melakukan kegiatan dakwah di instansi-instansi asing, rumah sakit, penjara dan tempat-tempat dimana komunitas asing berada. Termsuk pembagian mushaf Al Qur`an dan buku-buku Islam. [Al Islam Al Yaum/thoriq/www.hidayatullah.com]
Ramai-ramai Expatriat Masuk Islam
Banyak ekpatriat (pekerja asing) di Arab Saudi yang memeluk Islam dari agama terdahulunya. Demikian sebagaimana dikutip Arab News, 5 Juli 2007 kemarin
Sebagian besar diantara mereka adalah pria dan wanita asing sesudah belajar lebih banyak tentang keyakinan agama. Data terbaru, dari 4.285 orang wanita asing yang tinggal di Provinsi Timur seorang diantaranya telah menjadi Muslim sejak lima tahun lalu.
Banyak wanita Saudi dan non Saudi secara aktif dilibatkan dalam pengembangan agama Islam. Penambahan jumlah pemeluk Islam ini dianggap sebagai suatu prestasi yang sangat luar biasa.
Tiga pusat dakwah wanita di Provinsi Timur telah mendorong lebih dari 3.000 orang asing memeluk agama Islam. Kantor Al-Ahsa menklaim paling banyak menghantarkan orang memeluk Islam, dengan mengantar 1.298 orang wanita, diikuti oleh kantor Dammam (1.150 orang) dan kantor Alkhobar (1.100 orang).
Juga di Jubail sebanyak 604 orang menjadi muallaf, di Naeeriya (65 orang) , Abqaiq (50 orang) dan Ras Tanura (13 orang).
“Wanita memainkan peran penting dalam tugas dakwah. Mereka menyebarkan ajaran Islam di antara wanita asing baik di rumah, rumah sakit dan comercial center,” ujar Dr. Abdul Wahid Al-Mazroue, Direktur Pusat Dakwah di Dammam.
Abdul Wahid juga menekankan tugas pusat dakwah dalam meningkat kebudayaan dan kesadaran pendidikan.
Kalangan wanita Saudi kini aktif melakukan dakwah. “Sayangnya kesempatan untuk menjelaskan Islam itu yang jarang,” katanya. Karena itu, mereka bagaikan mimpi ketika mendapat kesempatan emas untuk mempelahari Islam.
Data kantor Pusat Dakwah menyebutkan bahwa warga Pilipina tercatat terbesar memeluk Islam. Menurut Muhammad Habeeb, Direktur Pusat Dakwah di distrik Al-Salama, dari 3.230 muallaf di antaranya 2.490 muallaf berasal dari Pilipina. “Ada juga beberapa orang Amerika dan Eropah yuang masuk Islam melalui kantor kami,” kata Habeeb.
Menurut Habeeb, cara berdakwah yang dilakukannya adalah sama dengan cara berdakwah yang dilakukan Rasulullah SAW yang tidak pernah memaksa orang untuk masuk Islam. “Kami tak memaksa orang. Tapi, meminta orang untuk bersedia mendengar tentang Islam,” kata Habeeb. Lebih dari itu adalah bagaimana ia menampilkan Islam secara benar baik dari sisi akhlaq dan perilaku sehari-hari.
Islamic Education Foundation (IEF) di distrik Al-Hamra Jeddah tercatat selama 10 tahun ini telah mengislamkan 4.880 pendatang dari berbagai suku dan bangsa. “Sekitar 40% wanita,” kata Badr Al-Olayan, direktur yayasan tersebut. (SwaraMuslim)
No comments
Post a Comment